Maklumatdi bawah ini mengandungi senarai sekolah-sekolah dibawah kelolaan Yayasan Islam Kelantan serta maklumat perhubungan seperti nombor telefon, n . jalan gombak, kuala lumpur Executive Assistant Office Manager Nirwana education group malaysia genius aulad kindergarteen Dec 2014 - Dec 2015 1 year 1 month 0 di Dewan MPS, Gombak, selama Malaysia menjadi salah satu destinasi wisatawan yang cukup banyak dipilih karena menawarkan berbagai objek rekreasi pilihan. Untuk mengakomodasi wisatawan yang membutuhkan tempat beristirahat dan bermalam, di dalam Bandara Internasional Kuala Lumpur juga telah disediakan beberapa penginapan, yang sebagian besar merupakan hotel transit dengan tarif bervariasi. Berikut kami sajikan informasi hotel yang berada di dalam area Kuala Lumpur International Airport, Malaysia. Sama Sama Hotel Sama Sama Hotel sumber Penginapan ini beralamat di Jalan CTA 48, KLIA, Sepang, Malaysia. Sama Sama Hotel terletak di sebelah Gedung Terminal Utama Kuala Lumpur International Airport, yang terhubung dengan bandara melalui jembatan langit atau hanya berselang lima menit berjalan kaki. Sementara, jika wisatawan hendak pergi ke KLIA2, cukup menempuh perjalanan sejauh 6 km dari akomodasi ini. Dulunya bernama Pan Pacific, hotel ini dikatakan sebagai tempat yang sempurna untuk menginap di persinggahan singkat di Kuala Lumpur. Selain itu, Sama Sama Hotel juga diklaim sebagai lokasi yang nyaman untuk mengadakan pertemuan bisnis ketika Anda sedang melakukan perjalanan ke ibukota Malaysia. Akomodasi ini sendiri menyediakan fasilitas yang terbilang mentereng. Ketika menginap di sini, tamu akan menemukan kolam renang terbuka, tiga pilihan tempat bersantap, akses WI-Fi gratis di seluruh area, layanan buggy gratis ke dan dari KLIA, hingga kamar suite modern plus AC, TV layar datar, mini bar, dan kamar mandi pribadi lengkap dengan shower. Tarif Penginapan Sama Sama Hotel Sama Sama Hotel – Tipe Kamar Tarif per Malam Rp Deluxe King Deluxe Hollywood Twin Deluxe Twin Dilansir dari situs resminya, tarif kamar Sama Sama Hotel rupanya mengalami perubahan pada 2020. Jika sebelumnya, Deluxe Twin ditawarkan berkisar RM455 atau Rp1,6 juta, kini turun menjadi Rp1,34 juta per malam. Jika berminat, reservasi bisa dilakukan via situs resmi hotel atau menghubungi nomor telepon +603 8787 3333 dan email di alamat reservation Sama Sama Express Sama Sama Express sumber agoda Akomodasi ini terletak di Mezzanine Level, Satellite A Building, Sepang, Malaysia. Sama Sama Express merupakan hotel transit yang berada di sebelah Gerbang C5. Ini merupakan hotel yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman tanpa meninggalkan bandara untuk keperluan imigrasi dan bea cukai atau bagi mereka yang memerlukan istirahat singkat di antara penerbangan internasional. Setidaknya, ada 80 unit kamar yang disediakan di hotel ini, yang terbagi menjadi dua tipe, yaitu Superior Queen/Twin dan Suite Room. Masing-masing kamar memiliki dekorasi yang modern dan telah didukung dengan fasilitas seperti ranjang queen atau twin, akses Wi-Fi gratis, AC, kamar mandi pribadi plus shower, IDD telephone, hingga minuman kopi dan teh. Tarif Penginapan Sama Sama Express Sama Sama Express – Tipe Kamar Tarif per Malam Rp Superior Twin Double Superior Penurunan harga penginapan juga terpantau di Sama Sama Express pada 2020. Sebelumnya, tarif Superior Twin dibanderol mulai atau setara Rp3,74 juta per malam. Namun kini, Anda dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan hanya membayar Rp1,68 jutaan per malam. Sementara, jika menginap selama 12 jam, tarif Superior/Twin mulai RM540 ringgit atau Rp1,87 juta per malam dan Suite King berkisar RM870 atau Rp3 jutaan per malam. Untuk pemesanan, bisa melalui situs resmi hotel, situs booking online, atau via nomor telepon +603 8787 4848. Capsule Transit Capsule Transit KLIA sumber traveloka Tempat bermalam ini berada di Lot L1-2 & 3, Gateway, Terminal KLIA2, Sepang Malaysia. Berlokasi strategis di KLIA2, Capsule Transit menawarkan akomodasi minimalis dengan akses Wi-Fi gratis di seluruh area penginapan. Akomodasi ini juga terletak sangat dekat dengan berbagai toko serba ada dan gerai makanan. Untuk kenyamanan istirahat para wisatawan, kamar-kamar di Capsule Transit memiliki seprai bersih, meja lipat dengan cermin, gantungan baju, dan lampu baca pribadi. Sementara, kamar mandi bersamanya telah dilengkapi dengan shower air panas dan handuk gratis, sedangkan resepsionis 24 jam dan ruang penitipan bagasi tersedia di area lobi. Tarif Penginapan Capsule Transit Capsule Transit – Tipe Kamar Durasi Menginap Tarif Female Single Capsule Paket 3 jam Paket 6 jam Paket 12 jam Mixed Single Capsule Paket 3 jam Paket 6 jam Paket 12 jam Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, tarif penginapan di Capsule Transit mengalami perubahan pada 2020. Untuk penyewaan selama 12 jam, tarif Capsule Mixed dan Female Single Capsule masing-masing sekitar Rp360 ribuan. Namun, saat ini Anda harus merogoh kocek lebih yakni sebesar per malam. Jika berminat, pemesanan kamar bisa dilakukan langsung di lokasi, menghubungi situs resmi hotel, atau via beberapa situs booking online lainnya. Tune Hotel KLIA2 Tune Hotel KLIA2 sumber Tempat inap ini berlokasi di Lot Pt 13, Jalan KLIA2/2, 64000 KLIA, Selangor, Malaysia. Masih berlokasi di kawasan bandara, Tune Hotel terletak dekat dengan Gateway KLIA2, kompleks perbelanjaan, dan hiburan terpadu. Sementara, jika wisatawan hendak menuju Kuala Lumpur International Airport, bisa naik kereta KLIA Express dengan durasi waktu hanya 3 menit. Sebagai sebuah tempat bermalam, akomodasi ini sudah didukung dengan fasilitas yang oke. Ketika menginap, tamu bakal menemukan restoran, sistem keamanan, dan meja depan 24 jam. Sementara, tiap kamar didesain modern dan memiliki pendingin ruangan AC, akses Wi-Fi gratis, TV satelit layar datar, brankas laptop, meja kerja, serta kamar mandi pribadi plus pancuran dan pengering badan. Kamar Day Use Room disewakan dengan tarif mulai 109 ringgit atau Rp350 ribuan untuk pemakaian 12 jam, kamar tipe Double Room disewakan dengan biaya 283,5 ringgit per malam, tarif kamar Twin Room mulai 310,50 ringgit per malam, biaya sewa kamar Garden King dan Garden Twin berkisar 337,5 ringgit per malam, dan tarif kamar Premium Queen berkisar 355 ringgit per malam. Jika berminat, pemesanan kamar bisa dilakukan via situs resmi hotel atau nomor telepon +603 8787 1720/28. Penginapan ini berada Kuala Lumpur International Airport 2, Level 2M, Gateway KLIA2, Sepang, Malaysia. Berlokasi sebelum bagian imigrasi, Plaza Premium Lounge dikatakan sebagai hotel transit dengan kamar-kamar ber-AC yang menawarkan akses Wi-Fi gratis, makanan, dan minuman. Hotel ini sendiri dapat diakses dengan menggunakan kereta ERL dan KLIA Gateway. Tarif Penginapan Tune Hotel KLIA2 Fasilitas kamar Tune Hotel KLIA2 sumber Tipe Kamar Tarif Rp Paket 6 jam Paket 12 jam Paket 2 jam transit pukul 0700 – 1900 Traveler room – Twin room – Double room – Garden King – Garden Twin – Room Assigned on Arrival – Setiap kamar di tempat ini sudah didukung akses lounge eksekutif, charging station, serta kamar mandi pribadi plus shower, pengering rambut, dan perlengkapan mandi. Jika dibandingkan dengan penawaran sebelumnya, tarif penginapan Tune Hotel KLIA2 mengalami perubahan pada 2020. Misalnya, untuk tarif kamar 6 jam awalnya berkisar Rp887 ribuan kini turun menjadi Sedangkan untuk tarif kamar 12 jam turun harga dari Rp951 ribu menjadi Untuk reservasi, bisa langsung di lokasi atau via beberapa situs booking online. Itu tadi tempat transit yang dapat Anda temui di Bandara Kuala Lumpur. Anda tak perlu bingung memilih akomodasi lantaran tarif yang ditawarkan relatif terjangkau dan dapat disesuaikan kebutuhan. Perlu diingat, harga sewa kamar di atas tentu dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dulu. [Update Ditta] Pengalamanbersalin di kpj ampang puteri. 40300 Shah Alam Selangor Policy. Ingat ke aku nak start solat teraweh lepas dah solat isyak. 286 Jalan Ampang 50450 Kuala Lumpur. Kos Harga Bilik. Jururawat dan staf di hospital ini juga arif berkaitan penyusuan dan tidak lokek menunjuk ajar kepada ibu yang masih keliru tentang penyusuan. Jun 26 2015
PENGENALAN Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia, walaupun pusat pemerintahannya berpindah ke Putra Jaya, kota ini tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis di Malaysia. Kota ini telah banyak menjadi tuan rumah berbagai acara nasional dan internasional sehingga merupakan wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang paling pesat di Malaysia. Selama berada di Kuala Lumpur KL 9 – 12 Juni 2018 saya ingin menggunakan secara langsung fasilitas transportasi publik yang ada dan perannya dalam memudahkan wisatawan untuk mengakses berbagai lokasi wisata. Untuk mencapai tujuan itu saya menginap di hotel Prescott yang jaraknya sekitar 500m dari KL Sentral dan pusat perbelanjaan NU Sentral sehingga aksesnya cukup mudah untuk berpergian kemana-mana karena KL sentral merupakan pusat transportasi terintegrasi di Kuala Lumpur. Adapun dengan rata-rata biaya perjalanan sekitar 2-4 RM kita sudah bisa menggunakan berbagai pilihan transportasi seperti Monorail, LRT, MRT, dan KTM ke berbagai tujuan wisata seperti KLCC, Batu Cave, Pasar Seni dan lain – lain. Adapun kereta bandara ERL biayanya cukup mahal yaitu 50 RM untuk sekali perjalanan. Selain itu terdapat juga bus gratis untuk keliling Kuala Lumpur yang dikenal dengan Go KL. Tidak berbeda jauh dengan Indonesia, iklim dan cuaca di kota ini cukup panas Antara 23 Celcius sampai dengan 32 Celcius. Walaupun panas, udara di kota Kuala Lumpur tidak terlalu pengap dan sesak seperti di Jakarta mungkin ini dikarenakan oleh sedikitnya kendaraan bermotor yang ada dijalanan. Selama saya berada disana, sangat jarang sekali terlihat sepeda motor, kalaupun ada biasanya adalah merk honda yang sangat jadul’ dan Yamaha MX atau motor tipe matik merk Honda, mayoritas kendaraan yang digunakan masyarakatnya adalah mobil bahkan dikawasan yang tergolong kampung’ pun terparkir banyak mobil. Mungkin hal ini dikarenakan pendapatan perkapita masyarakatnya yang cukup tinggi hampir tiga kali lipat Indonesia dengan biaya hidup yang relatif serupa dengan Jakarta serta banyaknya jalanan lebar yang sangat sesuai untuk penggunaan mobil pribadi. Selain itu juga terdapat juga sistem penyewaan sepeda yang disebut dengan O’Bike. Untuk menggunakan sistem O’Bike ini seseorang harus mengunduh aplikasi oBike, mendaftar dan membayar deposit mirip seperti ketika kita menggunakan aplikasi Gojek. Aplikasi ini digunakan untuk menyewa dan mengembalikan sepeda, dengan metode pembayaran menggunakan kartu Kredit / Debit yang telah didaftarkan. Untuk mengendarai sepeda, pengguna harus memiliki koneksi internet dan bluetooth untuk membuka kunci sepeda, hal ini dilakukan dengan memindai kode QR atau memasukkan nomor sepeda yang diinginkan. Jika berhasil, kunci di roda belakang terbuka secara otomatis. Setelah pengguna menyelesaikan perjalanan mereka, mereka perlu mengunci secara manual dan meninggalkan sepeda di tempat parkir tertentu agar siap untuk digunakan pengguna berikutnya. Pada saat mengunci sepeda, pengguna harus memastikan lagi bahwa mereka memiliki Bluetooth dan koneksi internet, agar sistem O’Bike mencatat akhir perjalanan dan menghitung biaya dengan tepat. KEBIJAKAN TRANSPORTASI PUBLIK DI KUALA LUMPUR 1. Kebijakan Transportasi darat di Kuala Lumpur Malaysia Kebijakan transportasi di Kuala Lumpur secara terbagi antara City Hall Kuala Lumpur CHKL dan pemerintah federal. Departemen Transportasi Perkotaan CHKL dipercayakan dengan berbagai fungsi koordinasi dan administrasi untuk perencanaan transportasi perkotaan. Sedangkan Pemerintah Federal lebih banyak berurusan dengan rencana transportasi nasional, pedoman kebijakan dan hal-hal yang menyangkut administrasi dan perencanaan transportasi secara keseluruhan. Pada praktiknya untuk beberapa kasus ditemukan bahwa terdapat miskoordinasi dan tumpang tindih antara dua institusi tersebut yang menyebabkan banyak pembangunan transportasi menjadi tidak optimal, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh isu politik dan peran para politisi di pemerintah federal yang memiliki budaya politik Federal Malaysia telah menyusun Land Public Transport Master Plan LPTMP yaitu sebuah perencanaan pembangunan transportasi darat jangka panjang yang disahkan pada tanggal 16 October 2013. LPTMP ini mengacu pada Visi Malaysia yaitu pada 2020 menjadi negara industri dan berkembang sepenuhnya serta menjadi negara berpendapatan tinggi. Adapun visi yang ingin dicapai LPTMP ini adalah “Achieve a safe, reliable, efficient, responsive, accessible, planned, integrated, affordable and sustainable land public transport system to enhance socio-economic development and quality of life”. Adapun sejarah transportasi darat di Malaysia dapat dilihat sebagai berikut Didalam LPTMP terdapat lima kebijakan strategis yang harus dicapai yaitua Enhance Land Public Transport Connectivity Across Urban Conurbations and Access in Rural AreasFokus pembangunan di area perkotaan adalah dengan meningkatkan layanan yang ada, berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan baru, dan berinvestasi dalam mengintegrasikan berbagai moda trasnportasi yang secara Bersama-sama akan meningkatkan kapasitas transportasi darat. Contohnya Proyek MRT Klang Valley, pembangunan 12 koridor Bus Rapid Transit, menggandakan jangkauan monorail menjadi 33 Km dan meningkatkan jalur daerah perdesaan tidak diprioritaskan untuk membangun jasa baru atau berinvestasi secara besar-besaran namun dengan meningkatkan kualitas jasa yang ada dengan biaya modal yang sedikit. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah kerjasama antara pemerintah dan swasta ataupun menggunakan hibah. b Ensure Affordable and Accessible Public Transport Services by Enhancing Industry StructureKebanyakan operator transportasi umum merupakan BUMN yang karena manajemennya kutang baik maka mengakibatkan pemerintah harus membayar subsidi lebih besar untuk menekan harga tiket. Oleh karena itu, akan dibuka kesempatan untuk membangun struktur industri yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga mampu mengurangi beban pajak. Peningkatan struktur industri ini dilakukan dengan melakukan review mengenai perencanaan rute, insentif yang dibutuhkan untuk pemenuhan layanan minimum, struktur kepemilikan sedemikian rupa untuk menghindari praktik monopolistik, subsidi yang diarahkan untuk dampak maksimal. Selain itu juga dapat dilakukan sinergi dengan pihak swasta yaitu melalui jasa periklanan, pembangunan retail dan properti. c Enhance Service Levels and Convenience by Improving Monitoring and Enforcement, As Well As “Soft Integration”Salah satu cara untuk meningkatkan kenyamanan dan jasa yang diberikan yaitu dengan memperbaiki sistem regulasi yang ada, meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah dan otoritas yang terlibat dalam regulasi tersebut, penggunaan prosedur dan peraturan yang selalu update sesuai kondisi, pelatihan kepada karyawan, penilaian kembali mengenai realokasi sumberdaya yang dibutuhkan. Selain itu untuk memudahkan pengguna moda transportasi darat, mengacu pada kemudahan integrasi berbagai moda transportasi maka diperlukan soft integration selain juga integrasi infrastruktur fisik seperti pengenalan sistem integrated cashless payment untuk berbagai jenis transportasi darat. d Enhancing Safety Levels of Public TransportMeningkatkan keamanan transportasi publik yatu dengan memperketat ketentuan dan penalti terkait pemberian lisensi berkendara, pelatihan driver dan penilaian kelayakan moda transportasi yang digunakan. e Reduce Congestion, Pollution, and Increase Incidence of Cycling and Walking at the First/Last MilePerencanaan dan pembangunan transportasi darat difokuskan pada sistem yang ramah lingkungan dengan mengadaptasi green technologies and practies serta di setiap titik transportasi publik juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mendorong pengguna untuk mempraktikkan gaya hidup sehat jalan kaki/sepeda. Adapun infrastruktur yang sudah ada saat ini dibuat dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi darat yang menghubungkan dari bandara internasional KL sampai dengan berbagai tempat wisata serta tentunya memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari masyarakat di Kuala Lumpur sebagaimana dapat dilihat berikut ini PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PUBLIK DI KUALA LUMPUR Di KL sentral banyak pilihan moda transportasi yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dikunjungi. Untuk memudahkan kita dalam menggunakan berbagai transportasi tersebut baiknya kita mendownload dan mempelajari peta rute transportasi yang akan digunakan karena setiap jenis kereta memiliki rute dan gate yang berbeda, hal ini berguna untuk menghindari pengenaan penalti karena harus keluar di gate yang sama, kondisi ini berbeda dengan KRL di Jakarta yang disediakan oleh satu penyedia. Untuk pembayaran dapat menggunakan tiket sekali jalan yang diperoleh di setiap mesin penyedia di stasiun dan kemudian kita akan mendapatkan sebuah koin sebagai tiket perjalanan yang harus ditempelkan pada scanner gate masuk dan dimasukkan pada lubang koin saat gate keluar ataupun menggunakan TnGo Card mingguan maupun bulanan yang dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi. Penggunaan TnGo Card ini sangat berguna jika kita berkunjung di Kuala Lumpur saat hari kerja normal karena dapat menghindari antrian di mesin tiket stasiun. Khusus untuk KLIA Ekspress setahu saya bisa menggunakan sistem pembayaran tiket sekali jalan yang berbentuk kertas saja. a Kereta BandaraKLIA Express atau mudahnya kita sebut saja sebagai kereta bandara ini dapat diakses dari bandara KLIA 2. Jadi kalau kita mendarat di KLIA 1 harus transit dulu menggunakan kereta komuter antar bandara. Tarif yang dikenakan adalah 55 RM namun pada kesempatan ini saya mendapatkan diskon 10% karena menggunakan mesin tiket otomatis yang disediakan. Kesan pertama saat menggunakan kerata ini adalah kurang lebih sama dengan kereta bandara yang kita punya di Indonesia. Alternatif lain yang dapat digunakan adalah menggunakan bus dari bandara ke KL Sentral, tarif yang dikenakan lebih murah yaitu 12 RM. Pengalaman saya ketika menggunakan bis di Malaysia adalah mereka operator bis cukup ketat dengan ketepatan jadwal keberangkatan bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan jika seluruh penumpang telah masuk kedalam bis. Hal ini dikarenakan pembelian tiket akan ditutup sekitar 30 menit sebelum jadwal keberangkatan sehingga penumpang tidak bisa membeli tiket secara dadakan atau bahkan didalam bus. Perjalanan yang ditempuhpun sangat lancar. b Monorel, LRT dan MRTModa transportasi yang paling saya andalkan untuk berkeliling menuju berbagai tempat wisata di Kuala Lumpur adalah kereta komuter Monorel, LRT maupun MRT. Selain lokasi stasiunnya yang sangat dekat dengan tempat tujuan wisata, Biaya yang dikeluarkan pun cukup murah yaitu dikisaran 2-4 RM tergantung jarak perjalanan. Ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta cukup tepat waktu dan dapat diandalkan. Selain itu, hampir disetiap stasiun tersedia penyewaan sepeda O’Bike yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling jika malas untuk berjalan Monorel, LRT dan MRT memiliki satu hal yang berbeda dengan stasiun KRL di Indonesia yaitu adanya palang pembatas tambahan disepanjang sisi peron yang menghalangi penumpang agar tidak terjatuh ke kolong rel, fungsi lainnya dari palang pembatas ini adalah dapat membuat pengguna lebih tertib mengantri. c KTMKTM adalah jenis transportasi yang saya gunakan untuk menuju tempat wisata Batu Cave, ini adalah salah satu pengalaman yang tidak menyenangkan menurut saya karena kereta menuju batu cave hanya ada 2 jam sekali dan sering terjadi keterlambatan yang dikarenakan adanya proyek penambahan jalur rel KTM oleh pemerintah federal GerbongKTM memiliki tempat duduk yang sedikit dimana dalam satu gerbang terdapat 3 baris menghadap depan dan 3 baris menghadap belakang serta diantara keduanya tempat duduk gabungan yang menempel dinding seperti yang ada di KRL Jakarta. Perjalanan dari KL sentral ke Batu Cave pun berjalan lancar dan cukup mulus selain itu akses dari stasiun ke objek wisata juga sangat dekat dan terintegrasi sehingga memudahkan wisatawan. d Bus Go KLTransportasi umum terakhir yang sempat saya gunakan adalah Bus Go KL. Bus ini gratis dan memiliki rute tetap. Ada empat jalur GO KL. Green line, blue line, purple line dan red line. Red line ditujukan untuk jalur GO Relax alias untuk santai-santai, Blue Line ditujukan untuk jalur Go Work alias jalur para pekerja, Purple Line ditujukan untuk pusat wisata atau tujuan wisata. Sedangkan Green Line ditujukan sebagai GO Shopping alias pusat belanja. Busnya cukup nyaman, ACnya berfungsi dan bahkan kita bisa menumpang WIFI gratis saat menaiki bus ini. Sebenarnya ada lagi transportasi umum yang dapat digunakan yaitu RapidKL, bus berbayar, namun saya tidak sempat menggunakannya karena keterbatasan waktu disana. PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL Dari uraian diatas setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari untuk memperbaiki transportasi darat di Indonesia yaitu Perlunya perubahan sistem transportasi menjadi lebih terintegrasi dan menyeluruh sehingga transportasi darat menjadi pilihan utama masyarakat yang dapat diandalkan seperti dengan mendekatkan akses kereta ke berbagai tempat tujuan baik tujuan wisata, kantor bekerja, maupun tempat hiburan sehingga akan memberikan kenyamanan kepada pengguna. Perlunya peningkatan teknologi yang digunakan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna seperti penggunaan koin plastik untuk mengganti kartu harian berbayar sehingga dapat menghindari aktifitas yang tidak perlu seperti harus mengantri untuk mengambil refund. Maksimalisasi penggunaan mesin tiket otomatis yang saat ini sudah mulai diterapkan di berbagai stasiun kereta di Indonesia. Penggunaan batas penghalang disetiap peron agar menghindari insiden kecelakaan yang disebabkan oleh jatuhnya seseorang kedalam celah peron. Perbaikan peraturan terkait moda transportasi pribadi dan perancangan infrastruktur yang menekan’ masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi sehingga masyarkat akan beralih ke transportasi umum dan mengurangi kemacetan di jalanan ibukota. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan sinergi pemerintah dengan berbagai pihak termasuk pihak swasta untuk mengoptimalkan penyediaan layanan publik sehingga mampu menekan anggaran yang dikeluarkan pemerintah.
Haipara teman - teman kompasiana, sebenarnya cerita ini sudah late post banget, cerita ini sudah teronggok selama setahun di draft kompasiana saya, t Pengalaman Berwisata ke Hat Yai Thailand hingga Kuala Lumpur Halaman 1 - Kompasiana.com
Ke Kota Bharu dari Kuala Lumpur? Bagi anda yang tidak mempunyai kenderaan sendiri, pengangkutan awam sememangnya menjadi pilihan. Dengan harga yang berpatutan dan anda tidak perlu untuk berjaga sepanjang perjalan, ia akan menjadikan percutian anda selesa. Bagi anda yang bercuti dengan menaiki kapal terbang, anda mungkin tidak mengalami sebarang masalah. Ini kerana, anda boleh terus membeli tiket ke Lapangan Terbang Sultan Ismail Petra Kota Bharu. Manakala, untuk ke bandar Kota Bharu anda hanya perlu menaiki Taksi atau Grab. Kawasan bebas cukai Rantau Panjang Namun, bagi anda yang merancang untuk menaiki bas, ke stesen manakah harus anda tuju? Untuk makluman anda, di Kota Bharu terdapat 2 stesen bas utama iaitu di tengah pusat bandar Kota Bharu dan di belakang Tesco/ AEON Mall Kota Bharu. Dalam hal ini, kebiasaanya bas akan menuju ke stesen bas di belakang Tesco sahaja. Hanya beberapa bas yang berhenti di stesen bas di pusat Bandar Kota Bharu seperti Tranasional. Dalam hal ini, meskipun bas yang anda naik tidak menuju ke pusat bandar Kota Bharu, anda tidak perlu risau. Ini kerana jarak di antara kedua-dua stesen ini tidaklah jauh iaitu sekitar 4km sahaja. Sekiranya bas anda berhenti di stesen bas belakang Tesco/ AEON Mall untuk ke pusat bandar anda boleh menaiki Taksi, Grab atau bas antara bandar. Untuk kepastian, semasa menaiki bas dari Kuala Lumpur anda boleh bertanyakan perkara tersebut kepada pemandu. Sekiranya bas tersebut berhenti di pusat bandar, ia adalah rezeki anda kerana anda tidak lagi perlu menaiki kenderaan lain untuk ke pusat bandar Kota Bharu. Ini kerana, sedia maklum kebanyakkan kawasan tarikan di Kota Bharu berada dalam jarak yang dekat dan boleh diakses dengan berjalan kaki sahaja. Antara tempat menarik di sekitar pusat bandar Kota Bharu yang boleh diakses dengan berjalan kaki ialah 1- Pasar Siti Khadijah 2- Masjid Muhammadi 3- Istana Jahar 4- Padang Merdeka 5- Bazar Tengku Anis 6- Kampung Kraftangan 7- Istana Balai Besar 8- Muzium negeri Kelantan 9- Gerbang Kota Sultan Ismail Petra 10- Bank Pitis 11- Bazar Buluh Manakala, sekiranya anda menyewa kenderaan anda boleh ke lokasi yang lebih jauh seperti ke 1- Wakaf Che Yeh 2- Rantau Panjang 3- Pengkalan Kubur 4- Pantai-pantai sekitar Kota Bharu 5- Tempat makan menarik di sekitar Kota Bharu Note Sekiranya anda memandu dan bercuti di hari bekerja elakkan daripada memulakan perjalanan di waktu puncak seperti awal pagi waktu orang ke tempat kerja tengah hari waktu rehat/ makan tengah hari dan petang waktu balik kerja. Ini kerana, walaupun Kota Bharu tidak sesibuk bandar besar lain, namun anda mungkin akan terperangkap atau terpaksa berpusing di tempat yang sama memandangkan anda belum arif dengan jalan sekitar. Cara ke Kota Bharu dari Kuala Lumpur dan tempat menarik Reviewed by Lah Mohd on 181000 Rating 5
Untukkali ini mari kita terjah beberapa destinasi dan tempat menarik di Kuala Lumpur yang boleh anda kunjungi pada waktu malam. - Advertisement -. Destinasi di bawah memang sesuai untuk anda lawati samaada secara bersama keluarga mahupun rakan-rakan. Secara umumnya senrai di bawah lebih kepada destinasi seperti bazar larut malam (uptown
Halo semuanya, kali ini kami mau sharing cerita pengalaman transit di Kuala Lumpur. Emang lagi mau pergi ke mana sampai harus mampir di Kuala Lumpur? Ceritanya berlangsung pada awal Januari 2020. Saya bersama suami pergi umroh ke tanah suci. Nah, dalam rute perjalanannya, meeting point bersama rombongan yang lain ialah di Kuala Lumpur. Cerita pengalaman umrohnya seperti apa? Kami akan coba ceritakan di kesempatan lainnya ya. Jadi, stay tune terus di Catatan Bunda. Sementara itu, teman-teman bisa membaca cerita kami saat berangkat umroh bersama keluarga beberapa tahun yang lalu. Untuk mengawali rangkaian ceritanya, kami akan mencoba cerita pengalaman transit di Kuala Lumpur. Walaupun terhitung momen transitnya sangat singkat, selalu ada yang bisa diceritakan. Mudah-mudahan kisah singkat kali ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca. Selamat menikmati cerita lengkapnya 😀 Pengalaman Transit di Kuala Lumpur – Berburu Tiket Pesawat Sebelum berangkat, kami berburu tiket penerbangannya terlebih dahulu. Saat ini, booking tiket penerbangan melalui aplikasi sudah sangat mudah. Kami yakin para pembaca pun demikian. Proses berburu tiket dimulai di aplikasi Traveloka. Rute penerbangan menuju Kuala Lumpur yang tersedia ialah Jakarta – Kuala Lumpur. Kami simpan dulu informasi tersebut. Selanjutnya, kami berdua berpikir, jika ada penerbangan yang rutenya langsung dari Bandung tentu sangat bagus. Di samping letak bandara yang masih satu kota, kami bisa menghemat waktu dan tenaga saat keberangkatan. Oleh sebab itu, kami coba berburu di aplikasi yang lain. Kali ini, pilihan kami jatuh di aplikasi milik salah satu maskapai. Alhamdulillah, ternyata keinginan kami berdua dikabulkan oleh Allah SWT. Masih ada rute penerbangan langsung dari Bandung ke Kuala Lumpur. Asal bandara pun sesuai keinginan. Seperti kita ketahui, kini ada bandara baru di Jawa Barat. Namanya ialah Bandara Internasional Kertajati di Majalengka. Untuk menuju ke bandara tersebut, penumpang membutuhkan waktu perjalanan dari Bandung kurang lebih 2,5 hingga 3 jam. Bandara baru ini dimaksudkan untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara yang berada di kota Bandung. Syukurlah, penerbangan menuju Kuala Lumpur masih bisa dilayani di Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Berapa harga tiketnya? Estimasi kasarnya, biaya tiket pesawat Bandung – Kuala Lumpur PP sebesar Rp – Rp per orang. Jika dibandingkan dengan penerbangan dari Jakarta, harganya memang lebih tinggi. Akan tetapi, kami memutuskan untuk tetap terbang dari Bandung saja. Mengapa demikian? Ada beberapa pertimbangan yang kami gunakan. Pertama, selisih harga tiket untuk terbang dari Jakarta dan Bandung tidak terlalu jauh. Biaya tiket rute Jakarta – Kuala Lumpur PP memang lebih murah. Akan tetapi, masih ada biaya tambahan yang harus kami keluarkan. Biaya tersebut ialah biaya perjalanan menggunakan travel dari Bandung menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Jika dihitung perjalanan berangkat dan pulang kembali, maka biaya totalnya hamper mirip dengan tiket rute Bandung – Kuala Lumpur PP. Kedua, efisiensi waktu untuk berangkat. Jika kami terbang dari Jakarta, maka kami harus berangkat dari Bandung menuju Bandara Soekarno Hatta jauh lebih awal. Paling telat, 6 sampai 8 jam sebelum pesawat lepas landas, kami sudah harus berangkat dari Bandung. Bandingkan jika kami terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung. Jika jalanan Bandung sedang bersahabat, kami bisa tiba di bandara dalam waktu 30 menit saja. Jauh sekali bedanya, kan?! 😀 Ketiga, tentunya efisiensi tenaga. Dengan terbang dari Bandung, kami menghemat banyak sekali tenaga jika dibandingkan terbang dari Bandara Soekarno Hatta. Persiapan 6 – 8 jam sebelum keberangkatan itu membutuhkan tenaga yang tidak sedikit, lho. Lebih baik kami simpan tenaga dengan beristirahat dan kumpul dengan keluarga di rumah. Setelah itu, kami bisa menuju ke Bandara Husein Sastranegara 2 jam sebelum keberangkatan. Tiga pertimbangan tersebut sudah cukup bagi kami untuk menentukan pilihan rute yang akan diambil. Yuk, kita sambung ke cerita berikutnya dalam pengalaman transit di Kuala Lumpur. Cerita Transit di Kuala Lumpur Saat Berangkat Umroh Tiba saatnya hari keberangkatan kami berdua. Perjalanan dari rumah menuju Bandara Husein Sastranegara sangat singkat dan lancar. Kurang dari 1 jam, kami sudah tiba di bandara. Kami berdua pun masuk ke terminal keberangkatan internasional. Paspor dan boarding pass menjadi hal wajib yang harus dibawa selama perjalanan. Proses check in di counter berjalan lancar. Kami mengantri dengan tertib bersama penumpang yang lain. Koper berisi barang bawaan umroh yang kami bawa sudah didaftarkan ke dalam bagasi pesawat. Masih ada waktu untuk bersantai di ruang tunggu Bandara Husein. Tidak lama, para penumpang dipanggil untuk masuk ke pesawat. Penerbangan dari Bandung menuju Kuala Lumpur memakan waktu kurang lebih 2 jam 15 menit. Pagi itu cuaca sangat cerah. Alhamdulillah penerbangan kami menuju Kuala Lumpur lancar dan terasa menyenangkan. Pesawat kami akhirnya mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2 KLIA 2. Pengalaman transit di Kuala Lumpur akhirnya dimulai. Titik pertemuan kami dengan rombongan umroh yang lainnya ialah di KLIA 1, dimana terminal keberangkatan internasionalnya berada. Turun dari pesawat, kami membawa tas ransel yang kami bawa masuk ke kabin. Sebelum bisa menuju ke KLIA 1, kami h arus melalui proses imigrasi terlebih dahulu. Cukup ikuti saja panduan yang berada di dalam gedung terminal KLIA2, kami berdua bisa tiba di loket imigrasi. Loket Imigrasi di Bandara Kuala Lumpur Loket imigrasi di KLIA 2 dibagi menjadi dua antrian. Antrian pertama untuk warga dengan paspor Malaysia. Sedangkan antrian kedua ialah untuk warga asing dengan paspor non-Malaysia. Saat kami datang, antrian di imigrasi lumayan panjang. Jadi, kami nikmati saja prosesnya. Tidak ada yang perlu dicemaskan saat melewati loket imigrasi di KLIA 2. Cukup siapkan paspor saja untuk diproses oleh petugas imigrasi Malaysia. Selain itu, kami juga menyiapkan boarding pass pesawat yang kami naiki sebelumnya. Ketika kami melalui loket imigrasi, tidak ada pertanyaan aneh-aneh dari petugas imigrasi yang ditujukan pada kami berdua. Proses yang dilakukan di area loket imigrasi juga sangat sederhana. Dimulai dari penyerahan paspor kepada petugas, lalu pengambilan foto wajah kami oleh petugas imigrasi. Proses berikutnya ialah perekaman sidik jari di mesin khusus dan disambung oleh tahap validasi atau pemberian stempel imigrasi Malaysia di buku paspor Indonesia yang kami miliki. Selesai dari loket imigrasi, kami meneruskan perjalanan. Tujuan berikutnya ialah tempat pengambilan bagasi. Saya mengambil troli, sementara suami menunggu koper bawaan kami berdua di conveyor belt. Selesai mengambil bagasi, kami langsung keluar dari gedung terminal kedatangan KLIA 2. Moda Transportasi di Area Bandara Pengalaman transit di Kuala Lumpur Tujuan kami selanjutnya ialah menuju ke terminal keberangkatan internasional di KLIA 1. Untuk menuju ke sana, setidaknya ada dua cara yang kami ketahui. Cara pertama ialah naik bus yang ada di terminal. Sedangkan cara kedua ialah naik kereta, yang diberi nama KLIA Express. Kami berdua memilih cara kedua, yaitu menuju ke KLIA 1 menggunakan KLIA Express. Sebelum bisa menikmati KLIA Express, kami harus membeli tiketnya terlebih dahulu. Loket tiket KLIA Express berada di lantai 1 gedung terminal KLIA 2. Harga tiketnya terbilang sangat murah, hanya 2 Ringgit Malaysia per orang. Selain itu, anak-anak di bawah usia 4 tahun, masih bisa menikmati KLIA Express secara gratis. Jujur saja, pengalaman transit di Kuala Lumpur ini lumayan mengesankan menurut kami. Fasilitasnya sangat memudahkan untuk penumpang. Apalagi seperti kami berdua yang membawa bawaan berupa koper besar. Saat naik KLIA Express pun sangat mudah. Tidak perlu khawatir soal jadwal, KLIA Express terus beroperasi setiap hari. Cukup menunggu saja beberapa saat untuk naik KLIA Express berikutnya. Sebagai informasi, troli bandara tidak boleh dibawa masuk ke dalam KLIA Express ya. Hanya barang bawaan saja yang diperkenankan masuk. KLIA Express yang tersedia sangat nyaman dan bersih. Ada pendingin ruangan di dalamnya. Jika kosong, penumpang dipersilakan duduk di kursi yang tersedia. Perjalanan dari KLIA 2 menuju ke KLIA 1 sangat cepat. Estimasi perjalanan hanya membutuhkan waktu 2 hingga 5 menit saja. Jadi, baru saja duduk di kursi KLIA Express dan menikmati pemandangan, kami sudah harus berdiri lagi karena sudah sampai ke tujuan 😀 Tiba juga kami di KLIA 1. Troli bandara menjadi hal pertama yang kami cari. Tidak lain tujuannya untuk menaikkan koper bawaan kami di atasnya. Masih ada banyak waktu sebelum pesawat kami terbang ke Jeddah. Jadi, kami tidak buru-buru saat jalan kaki menembus megahnya KLIA 1. Terminal keberangkatan internasional terletak di lantai 5 gedung KLIA 1. Kami hanya perlu mencari lift untuk membawa barang bawaan ke terminal keberangkatan internasional. Pesawat yang akan membawa kami ke Jeddah akan berangkat sekitar pukul waktu setempat. Sedangkan kami sudah siap dan berada di terminal internasional sejak pukul waktu setempat. Lalu, bagaimana jika ingin makan di KLIA 1? Jangan khawatir, banyak sekali tempat makan yang tersedia. Dari hasil pengamatan kami, ada beberapa lokasi yang sempat kami temukan. Area foodcourt yang bisa anda nikmati berada di lantai 2 dan lantai 4. Pilihan menu makanan yang ada juga sangat bervariasi. Mulai dari makanan khas Melayu hingga makanan dengan tema Eropa juga ada. Anda bisa memilih sesuai selera. Rentang harga makanannya mulai dari belasan ringgit hingga dua puluhan ringgit Malaysia. Pada awalnya, kami berdua juga ingin jajan makanan di area foodcourt KLIA 1. Akan tetapi, kami sudah disiapkan bekal makanan dari rumah. Jadi, saat transit di Kuala Lumpur, kami cukup menghabiskan bekal makanan yang ada saja. Kami hanya perlu membeli air mineral dalam botol saja. Sangat menghemat pengeluaran kami berdua ketika itu. Selesai makan, kami istirahat sebentar sambil berkenalan dengan rombongan yang baru datang. Selanjutnya, kami mencari mushola untuk menjalankan sholat. Mushola di KLIA 1 berada di lantai 5. Satu lantai dengan terminal keberangkatan internasional. Kami tinggal berjalan dengan mengikuti papan petunjuk yang sudah tersedia. Jangan khawatir, mushola di KLIA 1 ini ukurannya lumayan besar. Dengan demikian, bisa menampung jamaah dalam jumlah yang cukup banyak. Sambil berjalan dari terminal internasional ke lokasi mushola, kami bisa menikmati dan melihat apa saja yang ada di sekeliling. Mulai dari restoran, toko brand ternama, hingga mesin ATM. Pengalaman transit di Kuala Lumpur kali ini, kami memang sengaja tidak mampir untuk berkeliling di Kuala Lumpur. Walaupun teman-teman di rombongan banyak yang datang sehari sebelumnya untuk jalan-jalan keliling Kuala Lumpur. Saat itu, kami fokus untuk cepat tiba di lokasi meeting point dengan rileks dan tidak terburu-buru. Selain itu, pikiran kami berdua memang fokus pada tujuan untuk beribadah umroh saja. Ga kepikiran untuk jalan-jalan 😀 Rencana jalan-jalannya disimpan dulu untuk sementara waktu. Kami akan datang kembali dengan membawa anak-anak beserta orangtua untuk jalan-jalan di Kuala Lumpur. Mohon bantu doakan ya, teman-teman! Demikian cerita ringan kami saat transit di Malaysia. Anggap saja kisah ini merupakan bagian yang pertama. Akan ada petualangan di KLIA bagian yang kedua. Nantikan pada cerita kami selanjutya ya. Terimakasih banyak sudah menyimak. Semoga cerita kali ini ada manfaatnya bagi para pembaca sekalian 😀 Visited 3,935 times, 16 visits today
Iniadalah pengalaman liburan pertama kami ke Hongkong sama Papa dan Mama, konten pertama juga untuk liburan kami Stesen LRT KLCC Kamu mau jalan-jalan ke Kuala Lumpur, namun bingung dengan transportasi publik di sana? Tenang, ibukota Malaysia ini sudah memiliki moda transportasi yang sangat memadai kok. Sementara ibukota kita sedang berjuang menyelesaikan 1 jalur MRT, Kuala Lumpur udah punya 2 jalur LRT, 1 jalur monorel, 2 jalur kereta komuter, kereta bandara, dan 1 jalur MRT. Oke, cukup basa basinya, kita masuk ke pembahasan lebih detil. Secara garis besar, ada 2 macam jenis transportasi publik di Kuala Lumpur bus dan transportasi berbasis rel. Taksi nggak gue masukkin di sini ya. Dua-duanya murah dan nyaman kok. Memang belum se-rapid dan seekstensif MRT Singapura, tapi sudah jauh lebih baik dari Jakarta *pffft* Ngomong-ngomong, kamu merasa kesulitan dan bingung baca peta MRT / LRT kayak gini? Kalau mau belajar, simak panduan dari gue di Tips Menggunakan Peta MRT / LRT Untuk Pemula Kita mulai dulu dari transportasi berbasis rel karena jenis inilah yang lebih sering gue pakai waktu jalan-jalan di Kuala Lumpur kemarin. Ada 5 jenis transportasi berbasis rel di Kuala Lumpur KL Monorail, LRT light rapid transit, KTM Komuter, KLIA Ekspres / KLIA Transit, dan yang paling baru MRT Mass Rapid Transit. Kelimanya dikenal sebagai sebuah sistem bernama Klang Valley Integrated Rail Transit. Lalu apa bedanya, kakak? Panduan dalam bentuk video bisa disimak dalam video berikut Ehem. Begini, kak *benerin dasi* Pertama-tama, kamu harus tau apa stasiun tujuan kamu dan di mana stasiun keberangkatan kamu. Cara mengetahuinya ada 2, dengan cari artikel terkait di internet atau buka Google Maps. Makanya, bakal berguna banget kalo kamu sudah melengkapi diri dengan koneksi internet selama di Kuala Lumpur. Buat yang masih nyari-nyari, gue rekomendasiin banget JavaMifi. Seperti namanya, JavaMifi ini bukan SIM Card, tapi modem wifi atau disebut juga portable wifi. Ada sederet keunggulan kalo kamu pake JavaMifi Praktis, nggak perlu gonta-ganti SIM Card yang berpotensi bikin hape rusakSatu mifi bisa dipake rame-rame, hemat!Bisa digunakan di lebih dari 160 negaraFree delivery ke seluruh Indonesia, juga bisa diambil di storeUntuk wifi Malaysia, harga mulai dari dengan kuota 600MB ++ per hari!Mendukung Same Day Order juga lho Buat kamu yang juga bakal bolak-balik dalam sebulan, tersedia juga paket bulanan seharga KLIK DI SINI buat info dan pemesanan. KL Monorail Line Kuala Lumpur memiliki 1 jalur laluan monorel dari KL Sentral ke Titiwangsa, melalui kawasan bisnis dan perkantoran. Seluruh stasiun dan jalur KL Monorail adalah melayang elevated, setiap rangkaian terdiri dari 2 dan 4 gerbong. Desain interior kereta diisi dengan bangku-bangku penumpang yang ditata dengan saling membelakangi. Gerbong dilengkapi dengan pintu otomatis, AC, papan rute, dan informasi pemberitahuan stasiun berikutnya. Stasiunnya sendiri cukup bersahaja, hanya berupa 2 buah peron di bawah naungan atap lengkung yang ditopang rangka baja, tanpa AC atau vendor-vendor komersil seperti ATM dan penjual makanan. Ada pintu pembatas peron, tapi dibiarkan terbuka terus, nggak otomatis terbuka dan tertutup. The white-yellow KL Monorail Tiket dapat dibeli di vending machine. Perhatikan, ada vending machine yang hanya khusus menerima koin, jadi jangan sampai salah antre. Pertama-tama, pilih nama laluan line yang akan digunakan, yaitu Laluan Monorel, lalu pilih stasiun tujuan. Layar akan menampilkan jumlah biaya yang dibutuhkan, tugasmu adalah menyesuaikan jumlah tiket yang akan dibeli. Masukkan seluruh uang yang dibutuhkan menurut total harga yang ditampilkan. Kamu akan menerima token sekali jalan dan kembalian jika ada. Tempelkan token pada Entry Gate untuk memasuki peron. Setibanya di stasiun tujuan, masukkan token ke dalam slot Exit Gate untuk membuka pintu. Jadi jangan harap bisa simpen token-nya kayak di MRT Singapura ya, hehe. KL Monorail platform Inside the KL Monorail KL Monorail terintegrasi dengan LRT di Stasiun Hang Tuah. Sebagai contoh, kamu berangkat dari Masjid Jamek menuju Bukit Bintang. Saat membeli tiket, kamu langsung memilih Laluan Monorel di mesin tiket, meskipun Masjid Jamek bukanlah stasiun monorel. Naik LRT Laluan Ampang / Sri Petaling di Masjid Jamek, transit di Hang Tuah, dan langsung berpindah ke peron KL Monorail tanpa perlu membeli tiket lagi. Paham ya? Jangan terkecoh dengan Stasiun KL Sentral, Bukit Nanas, dan Bukit Bintang. Stasiun monorel KL Sentral terpisah dengan peron LRT, pun Stasiun Bukit Nanas yang juga terpisah dengan Stasiun LRT Dang Wangi dan Stasiun Bukit Bintang yang terpisah dengan Stasiun MRT Bukit Bintang. Jalur pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Monorel Medan Tuanku dan Tune Hotel KL KL Monorail di kawasan Medan Tuanku Monorail KL dapat digunakan untuk menuju KL Sentral, Bukit Bintang, dan KL Tower dengan turun di Stasiun Bukit Nanas. Baca Juga Rekomendasi 5 Penginapan Murah di Kuala Lumpur, Malaysia LRT Light Rapid Transit Ada 2 jalur laluan untuk LRT, yakni Laluan Ampang / Sri Petaling dan Kelana Jaya. Seluruh jalur Ampang / Sri Petaling ada di atas tanah on ground atau melayang elevated. Sementara LRT Kelana Jaya memiliki jalur di bawah tanah, tepatnya dari Stasiun Masjid Jamek sampai Ampang Park. Keduanya memiliki rangkaian gerbong yang lebih banyak daripada KL Monorail. Tapi di saat-saat sepi, LRT Kelana Jaya hanya dijalankan dengan 2 gerbong. Stasiun LRT lebih besar daripada stasiun monorel, beberapa dilengkapi dengan ATM dan penjual makanan atau minuman. Khusus buat stasiun-stasiun di bawah tanah, ada pintu otomatis yang membatasi peron dan jalur kereta. Kelana Jaya Line sudah menggunakan kereta nirawak driverless yang modern, sementara LRT Ampang / Sri Petaling masih dijalankan dengan masinis. Tempat duduk penumpang ditata saling berhadapan, dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti halnya kereta monorel. The RapidKL LRT and monorail coin Sleepy passengers inside the LRT The LRT train passing by Cara membeli tiketnya sama dengan cara membeli tiket monorel karena keduanya sudah terintegrasi. Selain token sekali jalan, kamu juga dapat menggunakan kartu Touch n Go TnG. Fungsi kartu ini seperti Flazz, jadi lebih untuk mempermudah dan mempermurah. Kalau di Singapura, TnG ini seperti kartu EZ Link, jadi harus diisi lagi saldonya kalau udah habis. LRT Kelana Jaya dan Ampang / Sri Petaling bertemu di Stasiun Masjid Jamek. Ingat, kamu nggak perlu membayar lagi kalau mau bertukar jalur. Dan ingat lagi, saat kamu akan menggunakan 2 jalur LRT bergantian, jalur yang kamu pilih saat membeli token adalah jalur yang digunakan di akhir perjalanan. Sementara dengan MRT, LRT bertemu di Stasiun Pasar Seni, Stasiun Merdeka, dan Stasiun Maluri. The LRT platform Queuing to get the vending machine. This happened in the early morning when the station just opened. Ampang Line, dulu bernama Star LRT, merupakan rapid transit pertama di Kuala Lumpur Untuk informasi lengkap tentang KL Monorail dan LRT juga RapidKL bus, silakan buka website MyRapid ini. Di situ kamu bisa mendapatkan informasi jalur, jam beroperasi, dll. Ada fitur Journey Planner juga untuk menghitung biaya perjalanan kamu. Jadi bisa mulai hitung-hitungan budget di sini. LRT Kelana Jaya dapat digunakan untuk mencapai KL Sentral, Petronas Twin Towers turun di Stasiun KLCC, Pasar Seni, dan Masjid Jamek. Stasiun Pasar Seni dapat kamu gunakan untuk menuju Central Market, Chinatown Petaling Street, dan sekitarnya. LRT Kelana Jaya di KL Sentral KLCC adalah salah satu stasiun bawah tanah di jalur LRT Sementara LRT Ampang / Sri Petaling dapat digunakan untuk menuju Masjid Jamek, Terminal Pudu Sentral turun di Stasiun Plaza Rakyat, dan Terminal Bersepadu Selatan turun di Stasiun Bandar Tasik Selatan. Baca Juga 6 Tempat di Kuala Lumpur yang Mungkin Kamu Belum Tahu Keretapi Tanah Melayu Selanjutnya adalah KTM Keretapi Tanah Melayu Komuter. Kereta api jarak dekat ini nggak terintegrasi dengan LRT dan monorel, jadi harus beli tiket sendiri. Tiket bisa dibeli dari vending machine atau loket petugas di stasiun. KTM Komuter biasa digunakan wisatawan menuju Batu Caves. Harganya murah banget! KL Sentral – Batu Caves aja cuma RM! Padahal itu jauh banget, sampai ke ujung lintasan. Meski murah, namun keretanya tetap nyaman lho. Ada kereta dengan tempat duduk saling berhadapan, ada juga yang kursinya berderet seperti kereta api kelas bisnis di Indonesia. Lintasan KTM Komuter berada menapak tanah on ground. Saat ini ada 2 jalur yang bisa kamu pilih Laluan Seremban dan Laluan Pelabuhan Klang Port Klang. KTM Komuter vending machine Kuala Lumpur KTM Komuter Inside the KTM Komuter Train Inside the KTM Komuter back to KL. This is the new armada. Nah, Keretapi Tanah Melayu KTM ini juga mengoperasikan kereta api antarkota ke berbagai kota di Malaysia, seperti Penang, Ipoh, Johor Bahru, sampai Padang Besar di ujung utara di mana kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Thailand. Tiketnya bisa kamu beli online di Bookaway. Baca Juga Tips Jalan-Jalan Hemat di Singapura dan Kuala Lumpur KLIA Ekspres / KLIA Transit Sementara itu, KLIA Ekspres dan KLIA Transit lebih didedikasikan sebagai alat transportasi dari dan ke Bandara, baik KLIA maupun KLIA 2 Airport. Kereta dan lintasannya sama, hanya saja kalau KLIA Transit memiliki 3 stasiun perhentian di Bandar Tasik Selatan Terminal Bersepadu Selatan, Putrajaya, dan Salak Tinggi. Tarif KLIA Ekspres adalah 55 RM nggak pakai nawar, sementara tarif KLIA Transit bergantung dengan stasiun mana yang menjadi tujuan. Klik di sini untuk membeli tiket KLIA Ekspress secara online. Tiket dapat dibeli dari vending machine kalau kamu punya kartu kredit atau stored value card lainnya dan loket petugas. Interior di dalam kereta sungguh elegan, kursi-kursi empuk berderet 2-2 di bawah pencahayaan keemasan, dengan lantai yang dilapisi permadani empuk. Asyiknya lagi, ada wifi gratis di dalam kereta! 😀 Setelah gue perhatikan, ongkos KLIA Ekspres yang 55 RM itu masih lebih mahal daripada ongkos KLIA Transit KL Sentral – Putrajaya lalu disambung Putrajaya – KLIA 2 total RM. Nah, tips jitu gue ini bisa kamu pakai buat cobain kereta bandara ini dengan harga yang lebih murah, hahaha. Informasi lengkap untuk KLIA Ekspres dan KLIA Transit bisa kamu buka di website kliaekspres, terutama untuk jadwal dan biaya perjalanan. KLIA Transit station at KL Sentral. You can see the locket and the vending machines. KLIA Transit card The KLIA Transit train Inside the KLIA Transit train MRT Mass Rapid Transit Saat ini, Kuala Lumpur sudah memiliki 1 jalur MRT bernama MRT Sungai Buloh – Kajang, atau disingkat MRT SBK. Jalurnya digambarkan dengan warna hijau tua pada peta di atas. MRT memiliki kereta yang lebih panjang dan stasiun yang lebih besar daripada LRT. Kamu dapat menggunakan MRT untuk mencapai Pasar Seni dan Bukit Bintang. Di kedua stasiun itu, MRT sudah terintegrasi dengan LRT Kelana Jaya untuk Stasiun Pasar Seni dan Monorail KL untuk Stasiun Bukit Bintang. Jalur MRT dari Pasar Seni hingga Maluri adalah jalur bawah tanah underground, selebihnya adalah jalur melayang elevated. Tulisan tentang MRT saya ulas khusus di artikel ini Berkenalan dengan MRT Kuala Lumpur Nah, buat kamu yang mau berkeliling kota dengan bus atau “bas”, dalam bahasa Melayu, ada opsi yang disediakan, yaitu bus RapidKL dan Go-KL. RapidKL ini bisa dibilang sudah memonopoli urusan transportasi di Kuala Lumpur. Selain bus RapidKL itu sendiri, monorel dan LRT pun berada di bawah otorisasinya. Walaupun bukan sebuah sistem BRT bus rapid transit seperti TransJakarta yang memiliki koridor sendiri, namun bus RapidKL tetap dapat diandalkan karena rute dan armadanya cukup banyak. RapidKL bus. Source Wikipedia Bus ini identik dengan warna putih – biru yang mengguyur eksteriornya. Kamu bisa naik dan juga turun di halte, berupa sebuah ruang khusus di trotoar dengan bangku panjang yang dinaungi atap melengkung, dipertegas dengan sebuah papan rambu lalu lintas yang memuat logo bus. Pembayaran dilakukan di dalam bus dengan memasukkan uang ke dalam kotak kecil di samping pak sopir. Bisa juga dengan tap kartu kalau kamu punya, karena tidak ada kembalian untuk uang tunai. Kabar gembira buat kamu yang nggak mau repot-repot bayar naik bus! Naik aja bus Go-KL, gratis! Kamu tinggal naik dari halte, duduk anteng, dan sampai tujuan tanpa keluar uang sepeser pun. Hihihi. Saat ini Go-KL sudah memiliki 4 jalur, bisa kamu gunakan untuk mengunjungi Menara Petronas, Chinatown, Pasar Seni / Central Market, dan destinasi lainnya. GoKL map A purple-line GoKL bus passing by Inside the GoKL Bus. Crowded! Walaupun sebenarnya Go-KL didedikasikan untuk pelancong, tapi — tentu saja — warga lokal pun nggak mau kehilangan kesempatan ini. Kapan lagi bisa naik bus gratis? Jadi jangan kaget kalau busnya penuh dan kamu harus berdiri sepanjang jalan. Tapi, demi nama penghematan, sedikit pengorbanan kayak gitu nggak masalah lah yaaa. Selain dengan membeli token untuk single trip, kamu juga bisa menggunakan kartu Touch n Go atau disingkat TnG. Semacam STP atau EZ-Link kalau di Singapura. TnG dapat digunakan di bus, monorel, LRT, dan Komuter. Praktis! Harganya 10 RM, minimal top up juga 10 RM, bisa dibeli di Stesen Petronas dan stesen-stesen lainnya. Terima kasih untuk abang Rusydan Muhammad yang sudah menambahkan informasi ini di kolom komentar 😀 Sebagai informasi, Kuala Lumpur juga sedang membangun sebuah proyek MRT mass rapid transit yang akan menjangkau daerah metropolitan Klang Valley ini. MRT direncanakan akan memiliki 3 line, ditargetkan mampu mengangkut penumpang setiap harinya! Armadanya jelas berjumlah lebih banyak, memiliki kapasitas lebih banyak dari LRT ditargetkan memiliki interval kedatangan setiap menit, dan dijalankan secara otomatis dengan sistem. Saat ini, baru line Kajang – Sungai Buloh yang dibangun lintasan berwarna hijau tua pada peta di atas. Nah, sekarang sudah paham ya dengan sistem transportasi publik di Kuala Lumpur ini. Ada monorel, LRT, Komuter, KLIA Ekspres / Transit, bus RapidKL, dan bus Go-KL. Sebenernya adalagi bus kota yang lebih tua dan sederhana, namanya Metrobus. Tapi kayaknya udah jarang digunakan seiring dengan majunya moda transportasi yang baru. Tetapkan tujuanmu, pelajari petanya, siapkan uang pas, then you’re ready to rock this city!
Halosemuanya, kamu ingin liburan ke Kuala Lumpur? ini adalah perjalanan kami selama di KL. Kami traveling ke Kuala Lumpur berlima, bisa dibilang ini bukan solo traveling tapi nyerbu traveling =D Day 1 - Banda Aceh - Kuala Lumpur Kami mendapatkan jadwal penerbangan jam 8:50 WIB dari Banda Aceh dan tiba sekitar jam 10:20 WIB atau jam 11.20 waktu
Pengalaman seru menikmati waktu transit di Kuala Lumpur International Airport. Menikmati air terjun KLIA Jungle Boardwalk, makan di restoran bandara Apa yang temans lakukan saat harus transit di Bandara sebelum melanjutkan ke Bandara tujuan? Jadi ceritanya saat saya pulang dari Thailand beberapa minggu lalu itu pesawatnya ga direct ke Jakarta dari Bandara Suvarnabhumi Thailand akan tetapi transit dulu di Bandara Kuala Lumpur International Airport KLIA. Berhubung tiketnya yang cocok dengan jadwal travel dari terminal 3 Soeta ke Bandung itu harus transit di Kuala Lumpur International Airport KLIA otomatis saya pun menerimanya dengan catatan transit selama 5 jam. 5 jam itu padahal waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung, ya namanya hadiah mau tak mau saya bersyukur saja mendapatkan tiketnya meski transit dulu. Waktu transit dari Jakarta ke KLIA menuju Thailand hanya 1 jam namun dari Thailand ke Jakarta harus transit 5 jam. Beberapa Hal Yang Bisa Dilakukan Saat Transit di KLIA Perjalanan dari Thailand menuju KLIA itu harus saya tempuh sejak pukul waktu Thailand. Dengan tragedi tengah malam yang bikin saya dan Ummi Alida ga bisa tidur lagi. Kami berdua sudah check out sekitar pukul pagi dong lalu menunggu cantik di loby hotel sembari foto-foto. Dengan kejadian itu harapan saya ingin segera sampe KLIA buat refresh sedikit apalagi kudu nunggu 5 jam sebelum berangkat ke Jakarta D Sempat cari-cari info enaknya ngapain kalau transit 5 jam di bandara? tapi sepertinya beda individu ya beda di Bandara Kuala Lumpur International Airport Berikut pengalaman seru saya selama transit 5 jam di KLIA 👣 Mampir ke KLIA Jungle Board Hal pertama yang saya lakukan bersama Ummi Alida adalah keliling Bandara. Sebelumnya kami berdua menaiki kereta bandara menuju terminal lain mencari tempat makan yang Ummi janjikan buat saya. Akhirnya mata saya tertuju dengan sebuah ruangan bernama KLIA Jungle Boardwalk. Kami berdua akhirnya masuk. Oalah, pas masuk ternyata isinya adalah semacam air terjun dikeliling dengan pepohonan sesuai namanya Jungle! Lumayanlah dapat yang seger-seger, cuman matahari lagi lucu-lucunya menyelinap jadi foto-foto air terjun dan pepohonannya backlight gituh. Menariknya pintu masuk dan keluarnya itu terpisah, jadi jangan sampai seperti saya ingin keluar melalui pintu masuk dan ga bisa. Sementara pintu keluarnya mengharuskan saya buat jalan berkeliling dulu, duh ngerjain aja deh harus keliling dulu LOL. 🍔 Makan di Restoran KLIA Menunggu 5 jam transit di bandara pastinya membuat lapar meskipun di pesawat yang saya tumpangi diberikan makan, akan tetapi sebagai busui yang sedang travelling maka rasa lapar tak terbendung lagi. Bersyukur juga Bu Dirut traktir saya Burger King karena saya juga ga punya uang ringgit wkwkwk..Alhamdulilah rezeki banget bisa dapat traktiran dari Ummi Alida ini. Semoga rezekinya bertambah yess Ummi! Sebelum makan kita selfie dulu mengabadikan moment bersama di KLIA ini. Duh tuh muka saya udah ga karuan wkwk dari tengah malam ga tidur, di pesawat juga saya malah nonton film horor.💤 Tidur di Kursi Tunggu Jalan-jalan sudah, makan sudah, apalagi yang harus saya lakukan selain tidur. Saya merasa mengantuk sekali ternyata 5 jam itu sungguh luama banget yes. Maka sesuai pengalaman yang lainnya juga apabila transit 5 jam cobalah untuk tidur cantik mengusir waktu dan jenuh juga. 🍼 Pumping ASIP Berhubung saya sedang menyusui, salah satu kegiatan yang saya lakukan selama menunggu transit 5 jam di KLIA itu saya pumping. Apalagi sebelumnya saat dari Thailand saya belum pumping sama sekali, maka 5 jam di KLIA saya coba pumping. Untuk peralatan pumping sendiri saya menggunakan Breast Pump Elektrik Mooimom yang saya taruh dalam pouch kecil. Sementara itu hasil pumpingnya saya buang huhuhu sedih sih tapi apa boleh buat karena saya ga bawa cooler bag. Yang penting saya rajin pumping agar ASI tetap lancar jaya. 📱 Memanfaatkan Wifi Bandara Kegiatan lain yang saya lakukan saat transit di KLIA adalah memanfaatkan wifi gratis Bandara KLIA. Wifi-nya lumayan kenceng bisa nonton yucub juga cuman emang harus login gitu. Sebagai emak-emak yang harus update tentu saja kegiatan ini merupakan kegiatan wajib dan harus saya lakukan. Lumayanlah yah kegiatan berselancar di dunia medsos bisa membunuh rasa bosan selama transit 5 jam di Bandara KLIA. *** Well, temans itu dia pengalaman seru yang bisa saya bagikan selama transit di Bandara Kuala Lumpur International Airport selama 5 jam. Temans, punya pengalaman seru apa nih yang pernah dilakukan saat transit? yuk sharing yuk Belajardari pengalaman transit di Kuala Lumpur sebelumnya maka untuk transit kali ini gue minta stop over 1 hari di Kuala Lumpur. Waktu satu hari itu mau gue maksimalkan buat jalan-jalan di Kuala Lumpur terutama mejeng di Twin Tower Petronas yang kesohor itu.
Simbol negara Malaysia, Twin Tower Petronas. Foto oleh Robby Adwa ke negara tetangga menjadi pengalaman yang patut untuk dicoba. Salah satunya yaitu Malaysia. Melihat budaya negara lain menjadikan suatu pembelajaran bagi kita untuk mengambil sisi Lumpur yang merupakan ibu kota negara Malaysia, memiliki banyak destinasi wisata dan berbagai kuliner yang enak. Fasilitas transportasi yang bagus pun memudahkan para wisatawan yang berlibur di Kuala Lumpur seperti adanya KL Monorail, Mass Rapid Transit MRT, Light Rail Transit LRT, KTM Komuter, dan Bus Rapid KL. Bahkan para wisatawan juga bisa menaiki Go KL CityBus dengan tarif cuma-cuma alias gratis. Maka dari itu, wajar jika Malaysia menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Indonesia selain dari jarak negaranya yang dari situs resmi Tourism Malaysia, ternyata jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Indonesia ke Malaysia tahun 2022 Januari-September memiliki data jumlah kedatangan mencapai wisatawan. Angka ini menunjukkan banyaknya antusiasme penduduk Indonesia yang berkunjung ke Wisata Gratis di MalaysiaGratis naik Go KL CityBus. Foto oleh Robby Adwa FahlepiBanyak tempat wisata di Negeri Jiran yang menawarkan pemandangan ciamik dan pengalaman berwisata yang berbeda namun bebas biaya alias gratis. Inilah beberapa rekomendasi tempat wisata gratis di Kuala Lumpur yang cocok untuk liburan dengan low Twin Tower PetronasFoto dengan background Twin Tower Petronas di KLCC Park. Foto oleh Robby Adwa FahlepiTentunya sudah tak asing dengan tower ini yang menjadi simbol ikonik negara Malaysia. Belum ke Malaysia kalau belum berfoto di sini. Lokasinya berdekatan dengan Suria KLCC yang merupakan pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur. Selain berfoto dari depan tower tersebut, kita juga bisa menuju KLCC Park yang merupakan salah satu area terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto dengan background Twin Tower KL TowerKuala Lumpur Tower atau disingkat KL Tower. Foto oleh Robby Adwa FahlepiMenara Kuala Lumpur adalah sebuah menara komunikasi yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Memiliki tinggi 421 meter. Banyak hal yang bisa dilakukan di KL Tower ini seperti terjun payung, kulineran, atau bahkan sekadar berfoto di banyak spot Central MarketCentral Market. Foto oleh Robby Adwa berbagai oleh-oleh khas Malaysia. Juga merupakan sentra seni yang menjual banyak kerajinan tangan yang diproduksi oleh masyarakat Malaysia. Selain di Central Market, bagi para wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh dengan harga yang lebih murah bisa berkunjung ke Petailing Street. Jaraknya cukup dekat dengan Central Market sehingga bisa didatangi dengan berjalan Masjid Jamek Sultan Abdul SamadMasjid Jamek Sultan Abdul Samad. Foto oleh Robby Adwa ini terletak di pertemuan arus sungai Kelang dan Sungai Gombak. Masjid bersejarah ini dibangun tahun 1909. Arsitekturnya yang menarik menjadikan tempat ini menjadi spot foto para wisatawan selain melakukan Bukit BintangPusat keramaian di Kuala Lumpur yang menunjukkan pentas kesenian jalanan. Setiap harinya daerah ini selalu ramai kunjungan wisatawan terkhusus pada malam hari. Berlokasi dekat dengan Mal Pavilion dan Alor Street sebagai pusat perbelanjaan dan kuliner Negeri Jiran, sehingga bisa dijadikan destinasi wisata yang harus musisi jalanan di kawasan Bukit Bintang. Foto oleh Robby Adwa Alor Street FoodAlor Street Food. Foto oleh Robby Adwa kuliner yang menjajakan berbagai makanan dan minuman khas Negeri Jiran. Siapkan uang yang banyak untuk berburu kuliner di sini. Pastikan untuk mencoba berbagai buah segar di Alor Street Food seperti durian musang di Kuala Lumpur, tentu banyak lagi destinasi wisata menarik ketika berlibur di Malaysia. Salah satunya yaitu Batu Caves yang berlokasi di Selangor, Malaysia. Batu Caves merupakan sebuah bukit yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua. Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa memenuhi Batu Caves di Selangor, Malaysia. Foto oleh Robby Adwa beberapa rekomendasi destinasi wisata di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Dengan low budget, bisa berwisata dan mendapatkan foto yang ciamik. Di samping itu juga bisa mendapatkan inspirasi pengetahuan dan kebudayaan negara tetangga, Malaysia.
Ummimembacakan sajaknya tentang pengalaman bas di Kuala Lumpur, When KL Lasses Took Mini-Buses. #kotapeta
Ulasan ini diterjemahkan secara otomatis dari bahasa ini dapat berisi hasil terjemahan dari Google. Google melepaskan semua tanggung jawab, baik tersirat ataupun tersurat, terkait hasil terjemahan, termasuk setiap tanggung jawab atas keakuratan, keandalan, dan jaminan tersirat apa pun tentang kelayakan untuk diperdagangkan, kesesuaian untuk tujuan tertentu, dan kebebasan dari 2018 • PasanganSama seperti KLIA Ekspres yang melayani route dari stasiun KL Sentral - bandara KLIA cuma bedanya kalau KLA Transit berhenti/transit di stasiun yang dilewatinya ada 3 tiga stasiun Bandar Tasik Selatan,Putrajaya & Cyberjaya & Salak Tinggi KLIA Ekspres dari stasiun KL Sentral langsung ke bandara KLIA tanpa transit tiket RM 35. Tampilan eksterior KA cukup luxury demikian juga interiornya bersih & nyaman. Kami naik dari KL Sentral & turun di Putrajaya pada akhir Juli 2018 lalu tiketnya RM 14 lebih mahal dari busDitulis pada 9 Agustus 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • SendiriUntuk berpindah antara terminal di KLIA dan KLIA2 sebenarnya ada shuttle bus gratis. Namun jika anda buru-buru karena ingin hemat waktu rasanya KLIA Transit bisa jadi opsi. Tarifnyapun murah hanya 2 Ringgit untuk perjalanan sekitar 5 menit. Sayangnya kereta ini tidak beroperasi 24 jam. Padahal banyak penumpang yang tiba tengah malam masih membutuhkan moda pada 21 April 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • SendiriSaya pernah gunakan klia transit dari stasiun putrajaya dan stasiun salak tinggi RM lebih murah dari di pada 10 Februari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • TemanTransportasi yang bagus nyaman bagus dan aman juga cepat, menghemat waktu ke bandara KLIA, fan KLIA2Ditulis pada 4 Februari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2022Transit KLIA adalah transfer normal saya setiap kali saya terbang kecepatan cepat antara KLIA 1 & 2 & Kota stasiun Sentral. Nyaman dan Anda dapat membawa barang bawaan. Salah satu hal terbaik adalah Anda tidak bergantung pada lalu lintas taksi atau bus & bandara cukup jauh dari kota Sentral. Saya biasa naik taksi tapi sekarang gunakan ini karena lebih bisa pada 14 Januari 2023Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap bNew Delhi, India41 kontribusiAgt 2019Saya sedang bepergian kembali dari Bali mengganti penerbangan di KLIA. Setelah mematahkan kaki saya beberapa hari sebelumnya, saya menderita sakit di kursi roda. Staf yang mengantarku ke Samsung Lounge dan Starbucks di Level 1 mencakup tugasnya untuk mengantarku ke Lounge dan menjemputku. Kenyamanan saya, tempat duduk, apakah saya membutuhkan sesuatu yang tidak ada di radarnya. Perasaan yang saya dapatkan adalah impersonal, melakukan pekerjaan Anda, menyetor penumpang dan mengumpulkan mereka. Tidak ada harapan layanan gratis, beberapa pertunangan akan sangat disambut pada 26 November 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap tAuckland, Selandia kontribusiAgt 2019Menggunakan KLIA Express adalah cara tercepat, bukan cara termurah, antara KL Sentral dan KLIA atau KLIA 2. Perbedaan antara KLIA Express dan KLIA Transit, KLIA Transit berhenti di tiga stasiun sepanjang rute yang sama, sehingga perjalanannya akan sedikit lebih lama. Namun, keduanya benar-benar nyaman, dan meringankan penumpang dari kemacetan lalu lintas yang bisa ditemui selama jam-jam sibuk. Dimungkinkan untuk menggunakan kereta KLIA ini untuk transit antara KLIA dan KLIA 2 dengan tiket MYR 2, sedangkan jika Anda ingin naik gratis, gunakan transfer Bus antara dua terminal pada 14 September 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • BisnisSangat marah karena tiketnya tidak dicetak dengan benar dan tidak ada staf yang siap membantu. Akhirnya ketinggalan kereta dan harus membuang 20 menit untuk naik kereta mahal yang menghabiskan pada 27 Juli 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • SendiriKLIA Transit adalah layanan kereta cepat dari Kuala Lumpur ke KLIA dan KLIA 2. Ini mirip dengan KLIA Express, kecuali bahwa KLIA Transit berhenti di semua stasiun di antaranya sementara KLIA Express hanya berhenti di stasiun terminal. Selain itu, transit KLIA lebih ramah anggaran dan cocok untuk mereka yang tidak terburu-buru dengan tepat waktu. Kursi yang nyaman dan ada ruang yang cukup untuk penumpang dengan barang bawaan juga. Pengumuman untuk perhentian berikutnya terdengar dan jelas, dalam Bahasa Malaysia dan Bahasa Inggris. Waktu kedatangan juga ada kursi terbatas di stasiun dan kursi di KLIA 2 terbuat dari batang besi persegi, tampak bagus tapi sangat tidak nyaman dan sakit untuk duduk dalam waktu yang lama, ditambah tidak ada cara bagi kaki untuk menekuk di bawah kursi. Semoga kursi-kursi itu segera ditingkatkan menjadi lebih pada 6 Juni 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • SendiriLayanan tepat waktu, efisien dan dapat diandalkan. Transit KLIA adalah layanan alternatif dari KLIA express, dan membuat beberapa perhentian di sepanjang rute dari KLIA ke KL Sentral. Saya menggunakan transit KLIA alih-alih ekspres karena ada tarif khusus yang tersedia untuk siswa. Perjalanan itu 7 menit lebih lama dari express tetapi itu sepadan dengan pada 19 Februari 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 19 hasil
Duahari lepas, saya berjalan di Kuala Lumpur. Ia bukan kota yang asing. Hangit, masam, bacin, stoking basah terpaksa dikongsi ramai dalam padat keretapi aliran transit ringan. Jika bertuah, kadang-kadang terbau juga perfume mahal. *pengalaman sendiri* org gila di kuala lumpur pun tak boleh dipandang ringan mereka boleh bercakap
Kali ini, kami akan coba membagi cerita mengenai review Bandara Kuala Lumpur. KIsah kali ini merupakan cerita bagian yang kedua. Lalu, yang bagian pertama mana? Tenang, anda bisa ikuti perjalanan di bagian pertama pada link berikut ini Transit di Kuala Lumpur Singkatnya, kami membahas petualangan kami saat transit di Kuala Lumpur. Tepatnya saat akan berangkat ibadah umroh. Jadi arah terbangnya dari Indonesia menuju ke Arab Saudi. Lalu, penerbangan kami transit dahulu di Bandara Kuala Lumpur. Sedangkan, pada bagian kedua ini akan berbeda sudut pandangnya. Tepatnya ialah ketika kami sudah selesai menjalankan ibadah umroh. Kami dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia. Jadi, arah terbangnya ialah dari Arab Saudi menuju ke Indonesia. Sama seperti sebelumnya, penerbangan kami transit di Malaysia. Tepatnya di Bandara Kuala Lumpur atau yang lebih dikenal dengan singkatan KLIA Kuala Lumpur International Airport. Seperti apa review Bandara Kuala Lumpur saat kami transit kala itu? Dalam ulasan kali ini, kami akan coba berbagi kisahnya untuk para pembaca sekalian. Jika ada manfaatnya, jangan lupa untuk share cerita ini di media social teman-teman semua ya. Baik, mari kita mulai saja cerita perjalanannya 😀 Pengalaman transit di Kuala Lumpur berikutnya kami lanjutkan ya. Pada cerita di artikel sebelumnya, kami menceritakan pada saat berangkat umroh. Kali ini, kami coba share pengalaman transit di Kuala Lumpur saat sudah selesai umroh dan dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia. Sekalian saja kami review Bandara Kuala Lumpur secara sederhana. Singkat cerita, hari itu kami tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul pagi waktu setempat. Tepatnya, kami turun dari pesawat di gedung KLIA 1. Sementara itu, penerbangan kami ke Bandung akan take off pada pukul waktu setempat. Jadi, kami ada waktu transit lumayan panjang sebelum pesawat berangkat. Selesai melewati loket imigrasi dan mengambil koper bagasi beserta air zamzam, kami berpisah dari rombongan. Tujuannya ialah berpindah ke gedung KLIA 2, tempat pesawat kami yang akan terbang menuju ke Bandung. Proses perpindahan dari gedung KLIA 1 ke KLIA 2 sama seperti saat kami berangkat beberapa hari sebelumnya. Kami menggunakan moda transportasi kereta bandara yang dikenal dengan nama KLIA Express. Jangan lupa untuk membeli tiketnya dulu untuk bisa naik KLIA Express. Cukup membayar 2 Ringgit Malaysia per orang. Wisata Kuliner di Gedung KLIA 2 Setibanya di gedung KLIA 2, kami langsung menuju ke terminal check in Air Asia yang ada di lantai 3. Saat tiba di terminal, kami tanya-tanya kepada petugas. Ternyata, penumpang baru bisa check in paling cepat 4 jam sebelum keberangkatan. Saat itu, kami belum bisa check in. Oleh sebab itu, kami putuskan untuk mengerjakan aktivitas lainnya dulu. Kebetulan juga, perut mulai terasa lapar. Pengalaman transit di Kuala Lumpur berlanjut dengan berhenti sejenak untuk wisata kuliner di area gedung KLIA 2. Kami pun mencari restoran yang sesuai selera dengan harga yang bersahabat tentunya 😀 Ada banyak restoran di dalam area gedung KLIA 2. Mulai dari lantai 2 hingga lantai 3 juga ada. Dari hasil obervasi singkat kami berdua, sepertinya tempat makan di lantai 2 lebih terjangkau daripada yang ada di lantai 3. Harga makanan dari tempat makan yang kami lihat juga lumayan berbeda. Harga makanan di lantai 3 berkisar 20 ringgit Malaysia ke atas. Sementara itu, di area makan lantai 2 masih ada yang menawarkan makanan dengan harga di bawah 20 ringgit Malaysia. Pilihan kami berdua untuk makan jatuh ke kios makanan nasi T Kandar yang terletak di lantai 2 gedung KLIA 2. Menu makanan yang disajikan juga beragam. Tidak kalah pentingnya, harga makanan lebih bersahabat 😀 Kami memilih menu makanan kari laksa dan mie rebus. Menu kari laksa dilengkapi dengan suwiran ayam, sementara mie rebus dilengkapi topping telur rebus dan sosis. Seleranya lagi kepingin makan yang berkuah hangat saat itu, hehe. Berapa harga makanannya? Untuk kari laksa harganya 19,9 ringgit Malaysia. Sedangkan mie rebus dengan telur dan sosis harganya 17,9 ringgit Malaysia sudah mendapatkan tambahan es teh manis di dalam paketnya. Selesai menikmati makanan, rasanya masih kurang baca belum kenyang, hehehe. Kami pun melirik menu lainnya di warung sebelah. Kloter kedua pun dimulai dengan memesan Chicken Wing Spicy dengan porsi kecil isi 4 potong. Harganya 18,9 ringgit Malaysia untuk satu porsi. Persiapan Terbang untuk Pulang Selesai menikmati makanan sambil beristirahat di lantai 2, kami siap menuju ke lantai 3 gedung KLIA 2. Tempat dimana terminal check in Air Asia berada. Sebelum bisa proses check in, ada proses yang harus kami kerjakan terlebih dahulu. Oleh petugas Air Asia, kami diarahkan untuk menuju mesin cetak boarding pass yang tersedia di area terminal. Kami mengantri bersama calon penumpang lain. Tujuannya untuk mencetak boarding pass beserta label bagasinya masing-masing. Jenis labelnya ada beberapa. Bagi kami berdua, hal ini merupakan pengalaman baru. Biasanya di counter check in, calon penumpang hanya menunggu petugas untuk mencetak dan menempelkan label ke koper bagasi calon penumpang. Oleh sebab itu, kami bertanya lagi kepada petugas Air Asia untuk teknis menempelkan label yang baru saja dicetak. Bagaimana cara menempelkan label ke lokasi yang seharusnya. Selesai proses check in, kami masih harus mengurus bawaan air zamzam. Kami pikir air zamzam akan dimasukkan bersamaan dengan koper bagasi. Ternyata tidak. Ada mekanisme khusus untuk memasukkan bawaan air zamzam ke dalam pesawat Air Asia. Oleh petugas Air Asia, kami diarahkan untuk menuju ke counter khusus. Counter tersebut akan menerima dan mengatur bawaan air zamzam jamaah umroh untuk dimasukkan ke dalam pesawat. Letaknya berada di ujung terminal keberangkatan. Jadi, lumayan juga bagi kami. Jalan berkeliling terminal Air Asia dari satu sudut ke sudut lainnya. Nah, yang jadi pertanyaan biasanya seperti ini. Apakah air zamzam masuk ke dalam hitungan bagasi atau harus beli bagasi khusus di Air Asia? Dari yang kami jalani, bawaan air zamzam ini bisa masuk secara gratis di maskapai Air Asia. Jadi, tidak mengurangi jatah bagasi yang sudah kami pesan sebelumnya. Pastikan air zamzam 5 liter itu masih tersegel dengan rapi di kotak dan botol aslinya. Urusan bagasi dan check in selesai, kami menuju tahapan berikutnya. Kami berdua antri di loket imigrasi. Antriannya sangat padat saat itu, jadi kami lumayan lama menunggu bersama calon penumpang yang lain. Jika dihitung waktunya, sepertinya kami mengantri lebih dari 30 menit. Padat sekali ketika itu. Walaupun demikian, tidak ada hambatan apapun saat melewati loket imigrasi. Petugas imigrasi menjalankan prosedurnya seperti biasa, lalu mempersilakan kami lewat. Selesai dari loket imigrasi, kami tinggal menuju ke gerbang keberangkatan untuk tujuan ke Bandung. Saat itu, pesawat kami akan tiba di gerbang nomor 7. Berhubung waktu lepas landas masih lumayan lama, kami jalan santai saja saat menuju ke gerbang 7. Sambil menunggu gerbang dibuka, kami berhenti di mushola yang letaknya dekat dari gerbang nomor 7 untuk melaksanakan sholat. Ukuran musholanya tidak terlalu besar. Kebersihan mushola dan tempat wudhunya baik. Mushola juga terasa nyaman digunakan untuk tempat sholat dan istirahat sejenak. Review Bandara Kuala Lumpur – Kualitas Koneksi Internet di KLIA 1 dan KLIA 2 Internet merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan primer setiap orang. Dalam berbagai keadaan, sebisa mungkin kita tetap terhubung dengan internet. Termasuk saat di tengah perjalanan, seperti saat kami transit di Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Mengenai koneksi internet, calon penumpang tidak perlu khawatir. Selama berada di dalam gedung KLIA 1 maupun KLIA 2, kami bisa terhubung dengan jaringan WIFI bandara. Semuanya gratis dan bisa dinikmati semua penumpang. Cukup login saja pada halaman yang sudah disediakan untuk bisa menikmati koneksi internet. Kualitas kecepatan akses internetnya pun bagus. Kami tidak merasakan koneksi internet yang abal-abal. Cukup bagus untuk koneksi jaringan internet di lokasi umum. Koneksi internet di area bandara sempat terputus. Hal itu terjadi pada saat kami berada di dalam KLIA Express untuk berpindah dari KLIA 1 ke KLIA 2 dan sebaliknya. Setelah berada di gedung utama, tinggal login ulang saja untuk menikmati internetnya. Review Bandara Kuala Lumpur – Menunggu di Gerbang Keberangkatan Tahap akhir dari proses perjalanan kami sebelum terbang ialah menunggu di area gerbang keberangkatan. Dalam perjalanan menuju ke gerbang, kami melalui gerbang pemeriksaan lagi. Di gerbang ini, pastikan anda tidak membawa air minum atau cairan lebih dari 100 ml. Jika anda terlanjur membawanya, ada dua pilihan yang bisa anda ambil. Pilihan pertama, anda bisa menghabiskan air minum tersebut di hadapan petugas bandara. Pilihan yang kedua, anda bisa langsung buang saja air tersebut di lokasi pembuangan terdekat. Sedangkan kami, saat itu memang membawa botol air minum yang masih berisi air dalam jumlah yang cukup banyak. Akhirnya, kami memilih opsi yang pertama, yaitu meminum air yang kami bawa hingga habis. Selesai melewati gerbang pemeriksaan, kami tinggal menuju ke gerbang keberangkatan pesawat tujuan ke Bandung. Saat itu, kami sudah akan masuk ke dalam area ruang tunggunya. Akan tetapi, kondisi ruang tunggu masih dalam keadaan tertutup. Calon penumpang belum diperbolehkan untuk masuk dan harus menunggu di luar. Area ruang tunggu di gerbang baru dibuka sekitar 15 – 30 menit sebelum pesawat lepas landas. Jadi, hingga waktunya tiba, kami mencari tempat duduk secara acak. Mana yang kosong, kami duduk di sana. Sambil menunggu, kami memperhatikan sekeliling. Ada beberapa tempat makan yang tersedia di sepanjang area ruang tunggu. Jika anda kelaparan, silakan mampir untuk kulineran di salah satu restoran yang tersedia. Kami sih sudah kekenyangan, jadi tidak ingin mampir lagi. Di samping itu, tenaga di tubuh juga sudah terkuras habis. Mulai terasa lelahnya setelah selesai perjalanan umroh. Alhamdulillah, proses perjalanan kami pulang berjalan lancar. Penerbangan Kuala Lumpur menuju ke Bandung tidak ada delay atau kendala apapun. Sekian dulu kisah review Bandara Kuala Lumpur dari kami. Semoga informasi yang ada di dalam cerita ini bermanfaat bagi teman-teman semua. Terutama bagi anda yang berencana pergi dan mendarat di bandara Kuala Lumpur. Bagikan informasi ini ke keluarga dan sahabat lainnya ya, supaya makin banyak yang merasakan manfaatnya. Terimakasih banyak sudah berkenan menyimak review Bandara Kuala Lumpur kali ini. Sampai jumpa di cerita dan pengalaman kami lainnya 😀 Visited 1,694 times, 12 visits today .
  • c7i76yrazf.pages.dev/960
  • c7i76yrazf.pages.dev/553
  • c7i76yrazf.pages.dev/279
  • c7i76yrazf.pages.dev/484
  • c7i76yrazf.pages.dev/26
  • c7i76yrazf.pages.dev/829
  • c7i76yrazf.pages.dev/889
  • c7i76yrazf.pages.dev/158
  • c7i76yrazf.pages.dev/230
  • c7i76yrazf.pages.dev/677
  • c7i76yrazf.pages.dev/961
  • c7i76yrazf.pages.dev/204
  • c7i76yrazf.pages.dev/802
  • c7i76yrazf.pages.dev/84
  • c7i76yrazf.pages.dev/159
  • pengalaman transit di kuala lumpur