Halosemuanya, kamu ingin liburan ke Kuala Lumpur? ini adalah perjalanan kami selama di KL. Kami traveling ke Kuala Lumpur berlima, bisa dibilang ini bukan solo traveling tapi nyerbu traveling =D Day 1 - Banda Aceh - Kuala Lumpur Kami mendapatkan jadwal penerbangan jam 8:50 WIB dari Banda Aceh dan tiba sekitar jam 10:20 WIB atau jam 11.20 waktu
Pengalaman seru menikmati waktu transit di Kuala Lumpur International Airport. Menikmati air terjun KLIA Jungle Boardwalk, makan di restoran bandara Apa yang temans lakukan saat harus transit di Bandara sebelum melanjutkan ke Bandara tujuan? Jadi ceritanya saat saya pulang dari Thailand beberapa minggu lalu itu pesawatnya ga direct ke Jakarta dari Bandara Suvarnabhumi Thailand akan tetapi transit dulu di Bandara Kuala Lumpur International Airport KLIA. Berhubung tiketnya yang cocok dengan jadwal travel dari terminal 3 Soeta ke Bandung itu harus transit di Kuala Lumpur International Airport KLIA otomatis saya pun menerimanya dengan catatan transit selama 5 jam. 5 jam itu padahal waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung, ya namanya hadiah mau tak mau saya bersyukur saja mendapatkan tiketnya meski transit dulu. Waktu transit dari Jakarta ke KLIA menuju Thailand hanya 1 jam namun dari Thailand ke Jakarta harus transit 5 jam. Beberapa Hal Yang Bisa Dilakukan Saat Transit di KLIA Perjalanan dari Thailand menuju KLIA itu harus saya tempuh sejak pukul waktu Thailand. Dengan tragedi tengah malam yang bikin saya dan Ummi Alida ga bisa tidur lagi. Kami berdua sudah check out sekitar pukul pagi dong lalu menunggu cantik di loby hotel sembari foto-foto. Dengan kejadian itu harapan saya ingin segera sampe KLIA buat refresh sedikit apalagi kudu nunggu 5 jam sebelum berangkat ke Jakarta D Sempat cari-cari info enaknya ngapain kalau transit 5 jam di bandara? tapi sepertinya beda individu ya beda di Bandara Kuala Lumpur International Airport Berikut pengalaman seru saya selama transit 5 jam di KLIA 👣 Mampir ke KLIA Jungle Board Hal pertama yang saya lakukan bersama Ummi Alida adalah keliling Bandara. Sebelumnya kami berdua menaiki kereta bandara menuju terminal lain mencari tempat makan yang Ummi janjikan buat saya. Akhirnya mata saya tertuju dengan sebuah ruangan bernama KLIA Jungle Boardwalk. Kami berdua akhirnya masuk. Oalah, pas masuk ternyata isinya adalah semacam air terjun dikeliling dengan pepohonan sesuai namanya Jungle! Lumayanlah dapat yang seger-seger, cuman matahari lagi lucu-lucunya menyelinap jadi foto-foto air terjun dan pepohonannya backlight gituh. Menariknya pintu masuk dan keluarnya itu terpisah, jadi jangan sampai seperti saya ingin keluar melalui pintu masuk dan ga bisa. Sementara pintu keluarnya mengharuskan saya buat jalan berkeliling dulu, duh ngerjain aja deh harus keliling dulu LOL. 🍔 Makan di Restoran KLIA Menunggu 5 jam transit di bandara pastinya membuat lapar meskipun di pesawat yang saya tumpangi diberikan makan, akan tetapi sebagai busui yang sedang travelling maka rasa lapar tak terbendung lagi. Bersyukur juga Bu Dirut traktir saya Burger King karena saya juga ga punya uang ringgit wkwkwk..Alhamdulilah rezeki banget bisa dapat traktiran dari Ummi Alida ini. Semoga rezekinya bertambah yess Ummi! Sebelum makan kita selfie dulu mengabadikan moment bersama di KLIA ini. Duh tuh muka saya udah ga karuan wkwk dari tengah malam ga tidur, di pesawat juga saya malah nonton film horor.💤 Tidur di Kursi Tunggu Jalan-jalan sudah, makan sudah, apalagi yang harus saya lakukan selain tidur. Saya merasa mengantuk sekali ternyata 5 jam itu sungguh luama banget yes. Maka sesuai pengalaman yang lainnya juga apabila transit 5 jam cobalah untuk tidur cantik mengusir waktu dan jenuh juga. 🍼 Pumping ASIP Berhubung saya sedang menyusui, salah satu kegiatan yang saya lakukan selama menunggu transit 5 jam di KLIA itu saya pumping. Apalagi sebelumnya saat dari Thailand saya belum pumping sama sekali, maka 5 jam di KLIA saya coba pumping. Untuk peralatan pumping sendiri saya menggunakan Breast Pump Elektrik Mooimom yang saya taruh dalam pouch kecil. Sementara itu hasil pumpingnya saya buang huhuhu sedih sih tapi apa boleh buat karena saya ga bawa cooler bag. Yang penting saya rajin pumping agar ASI tetap lancar jaya. 📱 Memanfaatkan Wifi Bandara Kegiatan lain yang saya lakukan saat transit di KLIA adalah memanfaatkan wifi gratis Bandara KLIA. Wifi-nya lumayan kenceng bisa nonton yucub juga cuman emang harus login gitu. Sebagai emak-emak yang harus update tentu saja kegiatan ini merupakan kegiatan wajib dan harus saya lakukan. Lumayanlah yah kegiatan berselancar di dunia medsos bisa membunuh rasa bosan selama transit 5 jam di Bandara KLIA. *** Well, temans itu dia pengalaman seru yang bisa saya bagikan selama transit di Bandara Kuala Lumpur International Airport selama 5 jam. Temans, punya pengalaman seru apa nih yang pernah dilakukan saat transit? yuk sharing yuk
Belajardari pengalaman transit di Kuala Lumpur sebelumnya maka untuk transit kali ini gue minta stop over 1 hari di Kuala Lumpur. Waktu satu hari itu mau gue maksimalkan buat jalan-jalan di Kuala Lumpur terutama mejeng di Twin Tower Petronas yang kesohor itu.
Simbol negara Malaysia, Twin Tower Petronas. Foto oleh Robby Adwa ke negara tetangga menjadi pengalaman yang patut untuk dicoba. Salah satunya yaitu Malaysia. Melihat budaya negara lain menjadikan suatu pembelajaran bagi kita untuk mengambil sisi Lumpur yang merupakan ibu kota negara Malaysia, memiliki banyak destinasi wisata dan berbagai kuliner yang enak. Fasilitas transportasi yang bagus pun memudahkan para wisatawan yang berlibur di Kuala Lumpur seperti adanya KL Monorail, Mass Rapid Transit MRT, Light Rail Transit LRT, KTM Komuter, dan Bus Rapid KL. Bahkan para wisatawan juga bisa menaiki Go KL CityBus dengan tarif cuma-cuma alias gratis. Maka dari itu, wajar jika Malaysia menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Indonesia selain dari jarak negaranya yang dari situs resmi Tourism Malaysia, ternyata jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Indonesia ke Malaysia tahun 2022 Januari-September memiliki data jumlah kedatangan mencapai wisatawan. Angka ini menunjukkan banyaknya antusiasme penduduk Indonesia yang berkunjung ke Wisata Gratis di MalaysiaGratis naik Go KL CityBus. Foto oleh Robby Adwa FahlepiBanyak tempat wisata di Negeri Jiran yang menawarkan pemandangan ciamik dan pengalaman berwisata yang berbeda namun bebas biaya alias gratis. Inilah beberapa rekomendasi tempat wisata gratis di Kuala Lumpur yang cocok untuk liburan dengan low Twin Tower PetronasFoto dengan background Twin Tower Petronas di KLCC Park. Foto oleh Robby Adwa FahlepiTentunya sudah tak asing dengan tower ini yang menjadi simbol ikonik negara Malaysia. Belum ke Malaysia kalau belum berfoto di sini. Lokasinya berdekatan dengan Suria KLCC yang merupakan pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur. Selain berfoto dari depan tower tersebut, kita juga bisa menuju KLCC Park yang merupakan salah satu area terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto dengan background Twin Tower KL TowerKuala Lumpur Tower atau disingkat KL Tower. Foto oleh Robby Adwa FahlepiMenara Kuala Lumpur adalah sebuah menara komunikasi yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Memiliki tinggi 421 meter. Banyak hal yang bisa dilakukan di KL Tower ini seperti terjun payung, kulineran, atau bahkan sekadar berfoto di banyak spot Central MarketCentral Market. Foto oleh Robby Adwa berbagai oleh-oleh khas Malaysia. Juga merupakan sentra seni yang menjual banyak kerajinan tangan yang diproduksi oleh masyarakat Malaysia. Selain di Central Market, bagi para wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh dengan harga yang lebih murah bisa berkunjung ke Petailing Street. Jaraknya cukup dekat dengan Central Market sehingga bisa didatangi dengan berjalan Masjid Jamek Sultan Abdul SamadMasjid Jamek Sultan Abdul Samad. Foto oleh Robby Adwa ini terletak di pertemuan arus sungai Kelang dan Sungai Gombak. Masjid bersejarah ini dibangun tahun 1909. Arsitekturnya yang menarik menjadikan tempat ini menjadi spot foto para wisatawan selain melakukan Bukit BintangPusat keramaian di Kuala Lumpur yang menunjukkan pentas kesenian jalanan. Setiap harinya daerah ini selalu ramai kunjungan wisatawan terkhusus pada malam hari. Berlokasi dekat dengan Mal Pavilion dan Alor Street sebagai pusat perbelanjaan dan kuliner Negeri Jiran, sehingga bisa dijadikan destinasi wisata yang harus musisi jalanan di kawasan Bukit Bintang. Foto oleh Robby Adwa Alor Street FoodAlor Street Food. Foto oleh Robby Adwa kuliner yang menjajakan berbagai makanan dan minuman khas Negeri Jiran. Siapkan uang yang banyak untuk berburu kuliner di sini. Pastikan untuk mencoba berbagai buah segar di Alor Street Food seperti durian musang di Kuala Lumpur, tentu banyak lagi destinasi wisata menarik ketika berlibur di Malaysia. Salah satunya yaitu Batu Caves yang berlokasi di Selangor, Malaysia. Batu Caves merupakan sebuah bukit yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua. Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa memenuhi Batu Caves di Selangor, Malaysia. Foto oleh Robby Adwa beberapa rekomendasi destinasi wisata di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Dengan low budget, bisa berwisata dan mendapatkan foto yang ciamik. Di samping itu juga bisa mendapatkan inspirasi pengetahuan dan kebudayaan negara tetangga, Malaysia.Ummimembacakan sajaknya tentang pengalaman bas di Kuala Lumpur, When KL Lasses Took Mini-Buses. #kotapeta
Ulasan ini diterjemahkan secara otomatis dari bahasa ini dapat berisi hasil terjemahan dari Google. Google melepaskan semua tanggung jawab, baik tersirat ataupun tersurat, terkait hasil terjemahan, termasuk setiap tanggung jawab atas keakuratan, keandalan, dan jaminan tersirat apa pun tentang kelayakan untuk diperdagangkan, kesesuaian untuk tujuan tertentu, dan kebebasan dari 2018 • PasanganSama seperti KLIA Ekspres yang melayani route dari stasiun KL Sentral - bandara KLIA cuma bedanya kalau KLA Transit berhenti/transit di stasiun yang dilewatinya ada 3 tiga stasiun Bandar Tasik Selatan,Putrajaya & Cyberjaya & Salak Tinggi KLIA Ekspres dari stasiun KL Sentral langsung ke bandara KLIA tanpa transit tiket RM 35. Tampilan eksterior KA cukup luxury demikian juga interiornya bersih & nyaman. Kami naik dari KL Sentral & turun di Putrajaya pada akhir Juli 2018 lalu tiketnya RM 14 lebih mahal dari busDitulis pada 9 Agustus 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • SendiriUntuk berpindah antara terminal di KLIA dan KLIA2 sebenarnya ada shuttle bus gratis. Namun jika anda buru-buru karena ingin hemat waktu rasanya KLIA Transit bisa jadi opsi. Tarifnyapun murah hanya 2 Ringgit untuk perjalanan sekitar 5 menit. Sayangnya kereta ini tidak beroperasi 24 jam. Padahal banyak penumpang yang tiba tengah malam masih membutuhkan moda pada 21 April 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • SendiriSaya pernah gunakan klia transit dari stasiun putrajaya dan stasiun salak tinggi RM lebih murah dari di pada 10 Februari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • TemanTransportasi yang bagus nyaman bagus dan aman juga cepat, menghemat waktu ke bandara KLIA, fan KLIA2Ditulis pada 4 Februari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2022Transit KLIA adalah transfer normal saya setiap kali saya terbang kecepatan cepat antara KLIA 1 & 2 & Kota stasiun Sentral. Nyaman dan Anda dapat membawa barang bawaan. Salah satu hal terbaik adalah Anda tidak bergantung pada lalu lintas taksi atau bus & bandara cukup jauh dari kota Sentral. Saya biasa naik taksi tapi sekarang gunakan ini karena lebih bisa pada 14 Januari 2023Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap bNew Delhi, India41 kontribusiAgt 2019Saya sedang bepergian kembali dari Bali mengganti penerbangan di KLIA. Setelah mematahkan kaki saya beberapa hari sebelumnya, saya menderita sakit di kursi roda. Staf yang mengantarku ke Samsung Lounge dan Starbucks di Level 1 mencakup tugasnya untuk mengantarku ke Lounge dan menjemputku. Kenyamanan saya, tempat duduk, apakah saya membutuhkan sesuatu yang tidak ada di radarnya. Perasaan yang saya dapatkan adalah impersonal, melakukan pekerjaan Anda, menyetor penumpang dan mengumpulkan mereka. Tidak ada harapan layanan gratis, beberapa pertunangan akan sangat disambut pada 26 November 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap tAuckland, Selandia kontribusiAgt 2019Menggunakan KLIA Express adalah cara tercepat, bukan cara termurah, antara KL Sentral dan KLIA atau KLIA 2. Perbedaan antara KLIA Express dan KLIA Transit, KLIA Transit berhenti di tiga stasiun sepanjang rute yang sama, sehingga perjalanannya akan sedikit lebih lama. Namun, keduanya benar-benar nyaman, dan meringankan penumpang dari kemacetan lalu lintas yang bisa ditemui selama jam-jam sibuk. Dimungkinkan untuk menggunakan kereta KLIA ini untuk transit antara KLIA dan KLIA 2 dengan tiket MYR 2, sedangkan jika Anda ingin naik gratis, gunakan transfer Bus antara dua terminal pada 14 September 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • BisnisSangat marah karena tiketnya tidak dicetak dengan benar dan tidak ada staf yang siap membantu. Akhirnya ketinggalan kereta dan harus membuang 20 menit untuk naik kereta mahal yang menghabiskan pada 27 Juli 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • SendiriKLIA Transit adalah layanan kereta cepat dari Kuala Lumpur ke KLIA dan KLIA 2. Ini mirip dengan KLIA Express, kecuali bahwa KLIA Transit berhenti di semua stasiun di antaranya sementara KLIA Express hanya berhenti di stasiun terminal. Selain itu, transit KLIA lebih ramah anggaran dan cocok untuk mereka yang tidak terburu-buru dengan tepat waktu. Kursi yang nyaman dan ada ruang yang cukup untuk penumpang dengan barang bawaan juga. Pengumuman untuk perhentian berikutnya terdengar dan jelas, dalam Bahasa Malaysia dan Bahasa Inggris. Waktu kedatangan juga ada kursi terbatas di stasiun dan kursi di KLIA 2 terbuat dari batang besi persegi, tampak bagus tapi sangat tidak nyaman dan sakit untuk duduk dalam waktu yang lama, ditambah tidak ada cara bagi kaki untuk menekuk di bawah kursi. Semoga kursi-kursi itu segera ditingkatkan menjadi lebih pada 6 Juni 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • SendiriLayanan tepat waktu, efisien dan dapat diandalkan. Transit KLIA adalah layanan alternatif dari KLIA express, dan membuat beberapa perhentian di sepanjang rute dari KLIA ke KL Sentral. Saya menggunakan transit KLIA alih-alih ekspres karena ada tarif khusus yang tersedia untuk siswa. Perjalanan itu 7 menit lebih lama dari express tetapi itu sepadan dengan pada 19 Februari 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 19 hasil
Duahari lepas, saya berjalan di Kuala Lumpur. Ia bukan kota yang asing. Hangit, masam, bacin, stoking basah terpaksa dikongsi ramai dalam padat keretapi aliran transit ringan. Jika bertuah, kadang-kadang terbau juga perfume mahal. *pengalaman sendiri* org gila di kuala lumpur pun tak boleh dipandang ringan mereka boleh bercakapKali ini, kami akan coba membagi cerita mengenai review Bandara Kuala Lumpur. KIsah kali ini merupakan cerita bagian yang kedua. Lalu, yang bagian pertama mana? Tenang, anda bisa ikuti perjalanan di bagian pertama pada link berikut ini Transit di Kuala Lumpur Singkatnya, kami membahas petualangan kami saat transit di Kuala Lumpur. Tepatnya saat akan berangkat ibadah umroh. Jadi arah terbangnya dari Indonesia menuju ke Arab Saudi. Lalu, penerbangan kami transit dahulu di Bandara Kuala Lumpur. Sedangkan, pada bagian kedua ini akan berbeda sudut pandangnya. Tepatnya ialah ketika kami sudah selesai menjalankan ibadah umroh. Kami dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia. Jadi, arah terbangnya ialah dari Arab Saudi menuju ke Indonesia. Sama seperti sebelumnya, penerbangan kami transit di Malaysia. Tepatnya di Bandara Kuala Lumpur atau yang lebih dikenal dengan singkatan KLIA Kuala Lumpur International Airport. Seperti apa review Bandara Kuala Lumpur saat kami transit kala itu? Dalam ulasan kali ini, kami akan coba berbagi kisahnya untuk para pembaca sekalian. Jika ada manfaatnya, jangan lupa untuk share cerita ini di media social teman-teman semua ya. Baik, mari kita mulai saja cerita perjalanannya 😀 Pengalaman transit di Kuala Lumpur berikutnya kami lanjutkan ya. Pada cerita di artikel sebelumnya, kami menceritakan pada saat berangkat umroh. Kali ini, kami coba share pengalaman transit di Kuala Lumpur saat sudah selesai umroh dan dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia. Sekalian saja kami review Bandara Kuala Lumpur secara sederhana. Singkat cerita, hari itu kami tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul pagi waktu setempat. Tepatnya, kami turun dari pesawat di gedung KLIA 1. Sementara itu, penerbangan kami ke Bandung akan take off pada pukul waktu setempat. Jadi, kami ada waktu transit lumayan panjang sebelum pesawat berangkat. Selesai melewati loket imigrasi dan mengambil koper bagasi beserta air zamzam, kami berpisah dari rombongan. Tujuannya ialah berpindah ke gedung KLIA 2, tempat pesawat kami yang akan terbang menuju ke Bandung. Proses perpindahan dari gedung KLIA 1 ke KLIA 2 sama seperti saat kami berangkat beberapa hari sebelumnya. Kami menggunakan moda transportasi kereta bandara yang dikenal dengan nama KLIA Express. Jangan lupa untuk membeli tiketnya dulu untuk bisa naik KLIA Express. Cukup membayar 2 Ringgit Malaysia per orang. Wisata Kuliner di Gedung KLIA 2 Setibanya di gedung KLIA 2, kami langsung menuju ke terminal check in Air Asia yang ada di lantai 3. Saat tiba di terminal, kami tanya-tanya kepada petugas. Ternyata, penumpang baru bisa check in paling cepat 4 jam sebelum keberangkatan. Saat itu, kami belum bisa check in. Oleh sebab itu, kami putuskan untuk mengerjakan aktivitas lainnya dulu. Kebetulan juga, perut mulai terasa lapar. Pengalaman transit di Kuala Lumpur berlanjut dengan berhenti sejenak untuk wisata kuliner di area gedung KLIA 2. Kami pun mencari restoran yang sesuai selera dengan harga yang bersahabat tentunya 😀 Ada banyak restoran di dalam area gedung KLIA 2. Mulai dari lantai 2 hingga lantai 3 juga ada. Dari hasil obervasi singkat kami berdua, sepertinya tempat makan di lantai 2 lebih terjangkau daripada yang ada di lantai 3. Harga makanan dari tempat makan yang kami lihat juga lumayan berbeda. Harga makanan di lantai 3 berkisar 20 ringgit Malaysia ke atas. Sementara itu, di area makan lantai 2 masih ada yang menawarkan makanan dengan harga di bawah 20 ringgit Malaysia. Pilihan kami berdua untuk makan jatuh ke kios makanan nasi T Kandar yang terletak di lantai 2 gedung KLIA 2. Menu makanan yang disajikan juga beragam. Tidak kalah pentingnya, harga makanan lebih bersahabat 😀 Kami memilih menu makanan kari laksa dan mie rebus. Menu kari laksa dilengkapi dengan suwiran ayam, sementara mie rebus dilengkapi topping telur rebus dan sosis. Seleranya lagi kepingin makan yang berkuah hangat saat itu, hehe. Berapa harga makanannya? Untuk kari laksa harganya 19,9 ringgit Malaysia. Sedangkan mie rebus dengan telur dan sosis harganya 17,9 ringgit Malaysia sudah mendapatkan tambahan es teh manis di dalam paketnya. Selesai menikmati makanan, rasanya masih kurang baca belum kenyang, hehehe. Kami pun melirik menu lainnya di warung sebelah. Kloter kedua pun dimulai dengan memesan Chicken Wing Spicy dengan porsi kecil isi 4 potong. Harganya 18,9 ringgit Malaysia untuk satu porsi. Persiapan Terbang untuk Pulang Selesai menikmati makanan sambil beristirahat di lantai 2, kami siap menuju ke lantai 3 gedung KLIA 2. Tempat dimana terminal check in Air Asia berada. Sebelum bisa proses check in, ada proses yang harus kami kerjakan terlebih dahulu. Oleh petugas Air Asia, kami diarahkan untuk menuju mesin cetak boarding pass yang tersedia di area terminal. Kami mengantri bersama calon penumpang lain. Tujuannya untuk mencetak boarding pass beserta label bagasinya masing-masing. Jenis labelnya ada beberapa. Bagi kami berdua, hal ini merupakan pengalaman baru. Biasanya di counter check in, calon penumpang hanya menunggu petugas untuk mencetak dan menempelkan label ke koper bagasi calon penumpang. Oleh sebab itu, kami bertanya lagi kepada petugas Air Asia untuk teknis menempelkan label yang baru saja dicetak. Bagaimana cara menempelkan label ke lokasi yang seharusnya. Selesai proses check in, kami masih harus mengurus bawaan air zamzam. Kami pikir air zamzam akan dimasukkan bersamaan dengan koper bagasi. Ternyata tidak. Ada mekanisme khusus untuk memasukkan bawaan air zamzam ke dalam pesawat Air Asia. Oleh petugas Air Asia, kami diarahkan untuk menuju ke counter khusus. Counter tersebut akan menerima dan mengatur bawaan air zamzam jamaah umroh untuk dimasukkan ke dalam pesawat. Letaknya berada di ujung terminal keberangkatan. Jadi, lumayan juga bagi kami. Jalan berkeliling terminal Air Asia dari satu sudut ke sudut lainnya. Nah, yang jadi pertanyaan biasanya seperti ini. Apakah air zamzam masuk ke dalam hitungan bagasi atau harus beli bagasi khusus di Air Asia? Dari yang kami jalani, bawaan air zamzam ini bisa masuk secara gratis di maskapai Air Asia. Jadi, tidak mengurangi jatah bagasi yang sudah kami pesan sebelumnya. Pastikan air zamzam 5 liter itu masih tersegel dengan rapi di kotak dan botol aslinya. Urusan bagasi dan check in selesai, kami menuju tahapan berikutnya. Kami berdua antri di loket imigrasi. Antriannya sangat padat saat itu, jadi kami lumayan lama menunggu bersama calon penumpang yang lain. Jika dihitung waktunya, sepertinya kami mengantri lebih dari 30 menit. Padat sekali ketika itu. Walaupun demikian, tidak ada hambatan apapun saat melewati loket imigrasi. Petugas imigrasi menjalankan prosedurnya seperti biasa, lalu mempersilakan kami lewat. Selesai dari loket imigrasi, kami tinggal menuju ke gerbang keberangkatan untuk tujuan ke Bandung. Saat itu, pesawat kami akan tiba di gerbang nomor 7. Berhubung waktu lepas landas masih lumayan lama, kami jalan santai saja saat menuju ke gerbang 7. Sambil menunggu gerbang dibuka, kami berhenti di mushola yang letaknya dekat dari gerbang nomor 7 untuk melaksanakan sholat. Ukuran musholanya tidak terlalu besar. Kebersihan mushola dan tempat wudhunya baik. Mushola juga terasa nyaman digunakan untuk tempat sholat dan istirahat sejenak. Review Bandara Kuala Lumpur – Kualitas Koneksi Internet di KLIA 1 dan KLIA 2 Internet merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan primer setiap orang. Dalam berbagai keadaan, sebisa mungkin kita tetap terhubung dengan internet. Termasuk saat di tengah perjalanan, seperti saat kami transit di Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Mengenai koneksi internet, calon penumpang tidak perlu khawatir. Selama berada di dalam gedung KLIA 1 maupun KLIA 2, kami bisa terhubung dengan jaringan WIFI bandara. Semuanya gratis dan bisa dinikmati semua penumpang. Cukup login saja pada halaman yang sudah disediakan untuk bisa menikmati koneksi internet. Kualitas kecepatan akses internetnya pun bagus. Kami tidak merasakan koneksi internet yang abal-abal. Cukup bagus untuk koneksi jaringan internet di lokasi umum. Koneksi internet di area bandara sempat terputus. Hal itu terjadi pada saat kami berada di dalam KLIA Express untuk berpindah dari KLIA 1 ke KLIA 2 dan sebaliknya. Setelah berada di gedung utama, tinggal login ulang saja untuk menikmati internetnya. Review Bandara Kuala Lumpur – Menunggu di Gerbang Keberangkatan Tahap akhir dari proses perjalanan kami sebelum terbang ialah menunggu di area gerbang keberangkatan. Dalam perjalanan menuju ke gerbang, kami melalui gerbang pemeriksaan lagi. Di gerbang ini, pastikan anda tidak membawa air minum atau cairan lebih dari 100 ml. Jika anda terlanjur membawanya, ada dua pilihan yang bisa anda ambil. Pilihan pertama, anda bisa menghabiskan air minum tersebut di hadapan petugas bandara. Pilihan yang kedua, anda bisa langsung buang saja air tersebut di lokasi pembuangan terdekat. Sedangkan kami, saat itu memang membawa botol air minum yang masih berisi air dalam jumlah yang cukup banyak. Akhirnya, kami memilih opsi yang pertama, yaitu meminum air yang kami bawa hingga habis. Selesai melewati gerbang pemeriksaan, kami tinggal menuju ke gerbang keberangkatan pesawat tujuan ke Bandung. Saat itu, kami sudah akan masuk ke dalam area ruang tunggunya. Akan tetapi, kondisi ruang tunggu masih dalam keadaan tertutup. Calon penumpang belum diperbolehkan untuk masuk dan harus menunggu di luar. Area ruang tunggu di gerbang baru dibuka sekitar 15 – 30 menit sebelum pesawat lepas landas. Jadi, hingga waktunya tiba, kami mencari tempat duduk secara acak. Mana yang kosong, kami duduk di sana. Sambil menunggu, kami memperhatikan sekeliling. Ada beberapa tempat makan yang tersedia di sepanjang area ruang tunggu. Jika anda kelaparan, silakan mampir untuk kulineran di salah satu restoran yang tersedia. Kami sih sudah kekenyangan, jadi tidak ingin mampir lagi. Di samping itu, tenaga di tubuh juga sudah terkuras habis. Mulai terasa lelahnya setelah selesai perjalanan umroh. Alhamdulillah, proses perjalanan kami pulang berjalan lancar. Penerbangan Kuala Lumpur menuju ke Bandung tidak ada delay atau kendala apapun. Sekian dulu kisah review Bandara Kuala Lumpur dari kami. Semoga informasi yang ada di dalam cerita ini bermanfaat bagi teman-teman semua. Terutama bagi anda yang berencana pergi dan mendarat di bandara Kuala Lumpur. Bagikan informasi ini ke keluarga dan sahabat lainnya ya, supaya makin banyak yang merasakan manfaatnya. Terimakasih banyak sudah berkenan menyimak review Bandara Kuala Lumpur kali ini. Sampai jumpa di cerita dan pengalaman kami lainnya 😀 Visited 1,694 times, 12 visits today .