Minyak ikan adalah sumber terbaik dari omega-3 khususnya EPA dan DHA yang penting untuk kesehatan manusia. Hati hiu kaya akan minyak, sampai saat ini, pemanfaataannya terbatas sebagai sumber squalene atau bahkan dibuang sebagai limbah padahal kandungan asam lemak omega-3nya masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati ikan hiu. Metode yang digunakan adalah kompleks urea yang dapat memisahkan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perlakuam Aa rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 25°C, Ab rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 5°C, Ba rasio urea asam lemak = 41 suhu 25°C dan Bb rasio urea asam lemak = 4 1 suhu 5°C. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5°C Ba menghasilkan rendemen sebesar 28,78% dan bilangan iod sebesar 182,48 g/100g serta kadar EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan total asam lemak PUFA sebesar 35,78%. Kesimpulannya pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea layak diupayakan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pembuatan Konsentrat Omega-3 dari Minyak Hati Hiu Botol dengan Metode Kristalisasi UreaABSTRAK Minyak ikan adalah sumber terbaik dari omega-3 khususnya EPA dan DHA yang penting untuk kesehatan manusia. Hati hiu kaya akan minyak, sampai saat ini, pemanfaataannya terbatas sebagai sumber squalene atau bahkan dibuang sebagai limbah padahal kandungan asam lemak omega-3nya masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati ikan hiu. Metode yang digunakan adalah kompleks urea yang dapat memisahkan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perlakuam Aa rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 25°C, Ab rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 5°C, Ba rasio urea asam lemak = 41 suhu 25°C dan Bb rasio urea asam lemak = 4 1 suhu 5°C. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5°C Ba menghasilkan rendemen sebesar 28,78% dan bilangan iod sebesar 182,48 g/100g serta kadar EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan total asam lemak PUFA sebesar 35,78%. Kesimpulannya pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea layak kunci EPA; DHA; Konsentrat Omega-3; kristalisasi urea; minyak hati hiu botol ABSTRACT Fish oil is the best source of omega-3, especially EPA and DHA, important for human health. Shark liver is rich in oil. Nowadays, shark liver is limited only as a source of squalene or even disposed of as waste even though the content of omega-3 fatty acids is still quite high. erefore, this study aims to produce omega-3 concentrates from Dwarf Gulper shark. e method used is a urea complex which can separate saturated and unsaturated fatty acids by treatment with Aa urea ratiofatty acids = 21 at 25°C, Ab urea ratiofatty acids = 21 at 5°C, Ba the ratio of ureafatty acids = 41 temperature 25°C and Bb ratio of ureafatty acids = 41 temperature 5°C. e best treatment was obtained in treating the urea and sh oil ratio in 4 to1, with a stirring temperature of 5°C Ba. It resulted in a yield of and an iodine value of g/100g and levels of EPA of and DHA of with a total PUFA fatty acid of In conclusion, the manufacture of omega-3 concentrate from Dwarf Gulper shark liver oil using the urea crystallization method is feasible. Keywords EPA; DHA; omega-3 concentrate; urea crystallization; bottle shark liver oil PENDAHULUANSaat ini, pemanfaatan produk sampingan yang dihasilkan dari pengolahan ikan merupakan isu yang relevan untuk pembangunan perikanan yang berkelanjutan Lamas &Massa, 2019. By product industry pengolahan ikan memilikipotensi untuk diolah menjadi minyak ikan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa proporsi lipid dari produk sampingan terutama hati, masih tinggi Sellami et al., 2018,disebabkan hati merupakan tempat metabolisme lemak Efendi et al., 2020. Minyak hati ikan hiu SLO adalah sumber alami n-3 PUFA Peixoto et al., 2020, serta berbagai bahan aktif, antara lain vitamin A, vitamin D, dan squalene terpenoid Ma et al., 2010. Biasanya berat hati ikan sekitar 4-9% dari berat ikan dengan kandungan minyak sekitar 45-67% Lubis & Nova, 2013. Tetapi Hati hiu/ cucut dapat mencapai 20% dari berat tubuhnya Navarro et al., 2000. Khusus hiu botol Centrophorus antromarginatus dengan panjang tubuh 1,5 meter dan berat 50 kg mengandung minyak di dalam hatinya sekitar 85% dengan kadar Squalene lebih dari 80% Jimenez, 2021. Kehadiran EPA dan DHA dalam diet mampu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko thrombosis, serta mencegah kardiovaskular antiaterotrombotik, antiaritmik dan antihipertensi, inammasi, penyakit autoimun dan kelainan syaraf tertentu Poudyal et al., 2011. Demikian juga Kapoor & Patil 2011 menyatakan bahwa PUFA memainkan peran mendasar dalam pengembangan dan berfungsinya sistem saraf, peradangan dan kekebalan, dengan implikasi untuk penyakit neuro degeneratif. Efek menguntungkan bagi kesehatan ini membangkitkan minat yang besar untuk memperoleh konsentrat EPA dan DHA yang tinggi. Disebabkan asupan konsentrat n-3-PUFAakan lebih baik daripada konsumsi langsung minyak ikan karena kandungan asam lemak jenuh SFA nya yang rendah serta menjaga asupan lemak total tetap rendah Mbatia et al., 2010.Berbagai upaya dilakukan untuk memproduksi konsentrat minyak ikan dengan persentase EPA dan DHA yangtinggi, seperti ekstraksi cairan superkritis, kristalisasi beku, kompleksasi urea, distilasi molekul, kompleksasi ion perak,The Making of Omega-3 Concentrate from Bottle Shark Liver Oil using Urea CrystallizationAnies Chamidah*1 & Andaru Wicaksono2 1Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia2Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia*Penulis korespondensi, email achamidah Submisi 04 Oktober 2020; Tanggal Revisi 17 Desember 2021; Tanggal Penerimaan 30 December 2021ISSN 2502-5066 OnlineISSN 0853-6384 PrintJURNAL PERIKANANUNIVERSITAS GADJAH MADATerakreditasi Ristekdikti No 158/E/KPT/2021©2021 Jurnal Universitas Gadjah Mada. This article is distributed under a Creative Commons Attribution-Share Alike International 23 2, 119-125DOI konsentrasi lipase dan kromatogra cair kinerja tinggi Chakraborty et al., 2010. Namun, teknik paling sederhana dan paling esien untuk mendapatkan konsentrat PUFAdalam bentuk asam lemak bebas adalah metodekompleksasi urea Patil & Nag, 2011. Kompleksasi urea ini telah digunakan untuk mengkonsentrasikan asam lemak n-3 FA dari minyak hasil samping penepungan lemuru Ulilalbab & Estiasih, 2012, minyak ikan lele Thammapat et al., 2016, minyak limbah pengalengan tuna Suriani & Komansila, 2019, salmon komersial Dovale-Rosabal et al., 2019 dan minyak ala muncar Maulana et al., 2020.Keuntungan kompleksasi urea adalah kristal yang dikomplekskan sangat stabil, sehingga ltrasi tidak harus dilakukan pada suhu yang sangat rendah yang memerlukan kristalisasi pelarut asam lemak Suriani et al., 2014. Teknik ini juga disukai oleh banyak peneliti dan pabrik minyak ikan karena kompleksasinya tergantung pada bentuk, ukuran, geometri dan konfigurasi bagian asam lemak karena adanya ikatan rangkap ganda, daripada sifat sik murni seperti titik leleh atau kelarutan Patil & Nag, 2011. Aplikasi utama dari metode ini adalah pemisahan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh tunggal dari PUFA Patil, 2014. Dalam penelitian ini belum diketahui berapa banyak asam lemak omega-3 PUFA yang dapat terpisahkan dari minyak hati ikan hiu botol diluar squalennya dengan metode kristalisasi kristalisasi urea dipengaruhi oleh rasio urea terhadap asam lemak, lama kristalisasi dan suhu kristalisasi. Tulisanini memaparkan hasil terbaik rasio urea asam lemak dan suhu kristalisasi. Dengan demikian diharapkan asam lemak tak jenuh dalam hati ikan hiu botol tidak terbuang sia-sia setelah diambil squalennya karena masih mengandung senyawa omega-3 yang sangat bermanfaat bagi DAN METODEBahanCrude minyak hati ikan hiu botol Centrophorus sp. diperoleh dari hiu di perairan Manado, bahan lainnya adalah aquadest, urea, indikator pati, bentonit grade teknis, indikator PP, NaOH & KOH Sigma, asam asetat glasial, larutan KI jenuh, NaCl, kloroform, dan alkohol netral 96% E-Merck, semua bahan kimia dalam kondisi Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital Quattro, shaker waterbath Memmert, glassware, hotplate IKAMAG RET, magnetic stirrer, centrifuge, evaporator IKA RV 10, pendingin balik dan GC-MS Agilent 7890A.Parameter ujiBilangan peroksida AOAC 2005, Free fatty acid FFA dan bilangan asam AOCS, 1998, bilangan iod AOAC, 1999 pada crude dan pure minyak hati hiu sedangkan konsentrat omega-3 dianalisis rendemen dan prol asam lemaknya menggunakan gas chromatography dengan detektor ame ionization detector FID mengacu pada metode AOAC AOAC, 2005.Metode penelitianEkstraksi crude minyak hati ikan hiu Ekstraksi ini mengikuti Damongilala 2008 dengan sedikit modikasi. Minyak hati ikan hiu diperoleh dengan caramemisahkan organ hati dari tubuh ikan hiu botol sesaat setelah ikan didaratkan, kemudian tanpa dicuci dengan airhati dibelah melebar dan diletakkan pada Loyang. Selanjutnyaloyang diletakkan di bawah sinar matahari dengan posisi agak miring sekitar 30°C. Penjemuran dilakukan selama sekitar tujuh hari, 5-7 jam per hari. Minyak yang menetes ke bagian bawah loyang ditampung dalam botol plastik tidak tembus cahaya setelah disaring dengan kain minyak ikanProses pemurnian mengikuti Permadi 1999 meliputi 3 tahapan, yaitu a proses degumming pemisahan bagian bukan minyak yang merupakan proses penambahan 40%larutan NaCl 8% pada crude minyak hati hiu pada suhu 70°Cselama 15 menit, disertai pengadukan menggunakan waterbath. Langkah selanjutnya adalah b proses netralisasimemisahkan asam-asam lemak bebas. Pada proses ini,dilakukan penambahan NaOH 1N ke dalam minyak hasildegumming pada suhu 60°C selama 15 menit menggunakanwaterbath. Jumlah NaOH yang digunakan dihitung berdasarkan hasil analisis FFA. Rumus untuk menghitung jumlah NaOH adalah sebagai berikut %NaOH = %FFA x 0,142Setelah penambahan NaOH, campuran minyak didiamkan selama 5 jam. Selanjutnya sabun yang terbentuk didekantasiuntuk memisahkan minyak dengan sabun. Jika masihterdapat sisa-sisa sabun, ditambahkan air panas padaminyak dan dibiarkan sampai terjadi pemisahan antaraminyak dan air. Selanjutnya airnya dibuang. Pada proses ketiga, yaitu c Tahap pemucatan, dilakukan penambahan bentonit 6% pada minyak yang bersuhu 60°C danpengadukan selama 20 menit. Kemudian didiamkan sampaibentonit mengendap selanjutnya urea Metode pembuatan kristalisasi urea asam lemak omega-3 dilakukan mengikuti metode Zhang et al. 2012 seperti terlihat pada Gambar 1. Proses pembuatan konsentrat & Wicaksono, 2021 produk komersial kedua nilai tersebut tidak memenuhi lebih dari 0,4 mg KOH/g. Tetapi kedua nilai tersebut masih memenuhi standar CAC dan IFOS < 2,25 mg KOH/g Fuadi et al., 2014. Tingginya jumlah bilangan asam, dimungkinkan karena kandungan air pada minyak yang belum dimurnikan yang dapat mendorong terjadinya reaksi hidrolisis. Sedangkan penurunan bilangan asam pada minyakyang sudah dimurnikan disebabkan oleh proses bleaching dan pemberian adsorben yang mampu menyerap air Budiadnyani, 2017. Berikutnya, angka peroksida minyak hati hiu sebelum dimurnikan 8,27 meq/kg tidak memenuhi standar CAC dan IFOS karena lebih dari 5 meq/kg. Ini dimungkinkan karena minyak telah terpapar oksigen di tempat pengolahan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan Montesqrit & Ovianti 2013 yang menyebutkan bahwa reaksi kimia antara minyakdan oksigen akan membentuk persenyawaan peroksida. Tetapi setelah pemurnian, bilangan peroksida turun menjadi3,84 meq/kg, sehingga minyak hati ikan hiu memenuhi standar CAC dan IFOS. García et al. 2014 menyatakan bahwa batas bilangan peroksida minyak hati ikan hiu adalah 2,69-6,84 meq/kg sampel. Penurunan angka peroksida ini dimungkinkan karena adanya proses degumming, netralisasi, dan bleaching pada saat pemurnian. Aisyah et al. 2010 menyebutkan bahwa proses degumming menyebabkan penurunan bilangan peroksida karena senyawa peroksida dengan rantai karbon pendek lebih mudah larut dalam air panas daripada larut dalam minyak yang bersifat polar. Sedangkan pada proses netralisasi, sebagian kecil senyawa peroksida yang terikat pada asamlemak bebas akan terendapkan melalui proses asam lemak tak jenuh mampu mengikat iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap. Dengan demikian semakin banyak iod yang diikat semakin tinggi derajat ketidakjenuhan Sudarmadji, 2007. Bilangan iod standar produk komersial maksimal 130g/100g. Namun standar ini untuk bilangan Iod minyak ikan secara umum, sehingga kurang cocok jika diterapkan pada minyak hati ikan hiu. Hal ini karena pada minyak hati hiu kandungan terbesarnya adalah squalene 65-80% Undjung, 2005. sedangkan sisanya 20-35% selain EPA dan DHA juga Vitamin A dan D sehingga wajar kalua nilai asam lemak tak jenuhnya rendah. Bilangan iod minyak hati hiu hasil penelitian sebelum maupun sesudah pemurnian adalah 35,33 g/100g dan 33,39 g/100g. hal ini seiring dengan Damongilala 2008 yang memperoleh kadar asam lemak tak jenuh minyak hatihiu sebesar 35 %.Konsentrat asam lemak omega-3Bilangan Iod adalah sifat kimia minyak yang mencerminkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh dalam minyak. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak atau lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk ikatan jenuh. Sehingga jumlah iod yang diserap oleh minyak menunjukan banyaknya ikatan rangkap. Bilangan ioddinyatakan dalam jumlah gram iod yang diserap 100 gramminyak atau lemak Ibrahim et al., 2006. Pengujian bilanganiod ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembuatan konsentrat asam lemak omega-3. Bilanganiod minyak hati ikan hiu setelah dijadikan konsentrat dapat dilihat pada Tabel percobaanRancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL sederhana terhadap dua rasio urea dan asam lemak yang berbeda 21 dan 41 pada suhu 25°C dan 5°C dengan variabel seperti di bawahAa = Rasio Urea asam lemak 2 1 suhu 25°CAb = Rasio Urea asam lemak 2 1 suhu 5°CBa = Rasio Urea asam lemak 4 1 suhu 25°CBb = Rasio Urea asam lemak 4 1 suhu 5°CPercobaan ini diulang sebanyak 5 kali pada masing-masing DAN PEMBAHASANPemurnian minyakKarakteristik mutu bahan baku perlu diketahui dengan menguji minyak sebelum dan setelah pemurnian. Minyak hati hiu botol secara sik sebelum pemurnian memiliki karakteristik bau amis menyengat, berwarna kuning kemerahan, agak kental, dan terdapat sedikit kotoran. Setelah dilakukan pemurnian bau amis pada minyak sangat berkurang, minyak berwarna kuning cerah, viskositasnya lebih encer, dan tidak terdapat kotoran. Hal ini selaras dengan Gupta et al. 2012 ketika mengekstraksi minyak hati hiu genus Etmopterus yaitu berwarna kuning pucat kecokelatan atau kekuningan dan berbau amis khas tetapi tidak tengik. Selanjutnya dilakukan pengujian kimiawi terhadap minyak hati hiu sebelum dan setelah pemurnian seperti terlihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1. secara umum terjadi penurunan besaran nilai parameter mutu yang diujikan asam lemak bebas, bilangan asam dan bilangan peroksida yang artinya crude minyak hati hiu mempunyai mutu yang lebih baik setelah dilakukan pemurnian. Disini terdapat 3 pembanding yang dijadikan standar mutu pada penelitian ini yaitu Produk komersial Codex Alimentarius Commission CAC dan International Fish Oil Standard IFOS. Pada parameter asam lemak bebas, menunjukkan terjadi penurunan asam lemak bebas sebesar 60% dari crude minyak hati hiu sebelum pemurnian yaitu dari 0,98 % menjadi0,33% setelah proses pemurnian. Apabila dibandingkan dengan IFOS kedua nilai ini masih memenuhi standar <1,5%.Selanjutnya, pada parameter bilangan asam juga terjadi penurunan yang cukup signikan, yaitu 1,68 mg KOH/g saat sebelum minyak dimurnikan, berkurang menjadi 0,56 mg KOH/g setelah dimurnikan. Apabila dibandingkan denganTabel 1. Mutu minyak hati ikan hiu sebelum dan sesudah Crude Pure A BAsam lemak bebas % 0,98 0,33 - -Bilangan asam mg KOH/g 1,68 0,56 Max 0,4 ≤ 3Bilangan peroksida meq/kg 8,27 3,84 -≤ 5Bilangan iod minyak tubuh g/100g - - Max 130 -Bilangan iod minyak hati g/100g 35,33 33,39 - -121Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 Tabel 2. Kadar bilangan iod dan rendemen minyak hati hiu hasil inklusi Bilangan iod g/100g Rendemen %Aa 179,49a30,16dAb 180,16a29,64cBa 182,17b28,86bBb 182,48b28,78aDari Tabel 2. diketahui bahwa bilangan iod yang berarti juga nilai konsentrat omega-3 meningkat rata-rata sebesar 5 kali lipat dari bahan baku minyak hati hiu murni, mula-mula 33,39 g/100g Tabel 1 menjadi 179,49 - 182,48 g/100g setelah diolah menjadi konsentrat asam lemak omega-3 dengan metode kristalisasi urea. Artinya proses inklusi urea ini sangat efektif dan esien meningkatkan kadar omega-3 minyak. Bilangan iod tertinggi sampel minyak hati hiu adalah perlakuan Bb yaitu penggunaan suhu kristalisasi 5°C dengan rasio urea minyak ikan 41 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan Ba yaitu suhu kristalisasi 25°C dengan rasio urea minyak ikan yang sama 41. Dari Tabel 2. juga terlihat bahwa rasio urea dengan minyak sangat menentukan tingginya konsentrat yang dihasilkan. Hal ini dimungkinkan karena ada sebagian asam lemak bebas yang tidak terkomplekskan karena jumlah urea yang terbatas. Hal ini didukung Estiasih 2006 bahwa ada kecenderungan peningkatan pembentukan kompleks inklusi asam lemak jenuh dan monoenoat dengan urea, seiring meningkatnya konsentrasi urea. Suhukristalisasi 5°C menghasilkan konsentrat yang lebih tinggi dibandingkan suhu yang lebih tinggi 25°C walaupun secara statistik tidak berbeda nyata. Jumari et al. 2015 menyebutkan bahwa semakin rendah suhu kompleksasi, akan menghasilkan kadar asam lemak tak jenuh yanglebih tinggi. semakin rendah suhu yang digunakan kecenderungan pembentukan kompleks inklusi antaraasam lemak jenuh atau monenoat dengan urea jugasemakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi suhu, tendensi asam lemak membentuk kompleks dengan urea semakin menurun Wanasundara & Shahidi, 1999. Lebih lanjutEstiasih 2006, menyatakan bahwa suhu optimum kristalisasi urea tergantung dari jenis asam lemak omega-3 yang digunakan. Pada minyak hati hiu menghasilkan Akonsentrat sebesar 182,48 g/100g. Nilai ini sangat tinggi, mengingat minyak hati hiu/ Shark Liver Oil SLO adalah sisa setelah diakurangi squalenenya. Menurut Venugopal et al. 2016 Minyak hati ikan hiu SLO adalah sumber alami n-3 PUFA. Sedangkan Mustikawati 1998 ketika menggunakan minyak limbah ikan lemuru menghasilkan konsentrat sebesar n-3 PUFA 252,80 g/100g. Hal inidisebabkan lemuru merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 khususnya EPA dan DHA yang sangat dapat diartikan sebagai persentase rasioantara hasil produk akhir terhadap bahan baku awalyang digunakan. Tujuan dari perhitungan rendemen iniadalah untuk mengetahui kelayakan minyak hati hiu untukdigunakan sebagai sumber asam lemak omega-3 khususnyaEPA dan DHA. Dari Tabel 2. diketahui bahwa rendemen tertinggi pada perlakuan Aa yaitu rasio urea asam lemak 21 suhu 25°C sebesar 30,16% dan terendah padaperlakuan Bb yaitu rasio urea asam lemak 41 suhu 5°C sebesar 28,78%. Rendemen ini sebanding dengan rendemenyang dihasilkan dari konsentrat minyak padi sebesar 24,9%-27,8% Jumari et al., 2015. Hasil perhitungan rendemen berbanding terbalik dengan bilangan iod. Hal ini disebabkan semakin baik perlakuan dalam pembuatan konsentrat asam lemak omega-3 dengan metode kristalisasi urea, maka semakin banyak asam lemak yang terkompleks dengan kristal urea, sehingga rendemen yang diperolehsemakin terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan Bb yaitu rasio urea asam lemak 41 suhu 5°C, dengan pertimbangan mempunyai bilangan iod tinggi walaupun tidak berbeda nyata dengan Ba hanya berbeda pada suhu inklusinya. Suhu inklusi/ pengkomplekskan rendah lebihdipilih karena semakin rendah suhu yang digunakan, kecenderungan pembentukan kompleks inklusi antara asamlemak jenuh atau monenoat dengan urea semakin tinggi Estiasih, 2006.Prol asam lemak konsentrat omega-3 minyak hati hiuDengan melihat prol asam lemak konsentrat omega-3 dan crude minyak hati hiu dapat digunakan untuk mengetahui komposisi senyawa kimia asam lemak yang ada di dalamnya. Adapun kromatogram kedua asam lemak dapat dilihat pada Gambar 2.BGambar 2. A Kromatogram crude minyak hati hiu dan B konsentrat omega-3 minyak hati & Wicaksono, 2021 tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran, jenis kelamin, perkembangan embrio, wilayah geogras dan musim Wetherbee & Nichols, 2000.Adapun asam lemak tak jenuh jamaknya / PUFA, kadar EPA nya lebih tinggi daripada DHAnya yaitu 12,18% dan 9,62% dengan rasio EPA/DHA = 1,27. Yiqin et al. 2019 memperoleh EPA minyak hati hiu Mustelus mustelus lebih tinggi yaitu 26,83% tetapi DHAnya lebih rendah yaitu sebesar 5,41% sehingga rasio EPA/DHA = 5,33 yang jauh lebih tinggi. Navarro et al. 2009 Ketika meneliti minyak hati ikan pari yang sama-sama golongan elasmobranchi mendapatkan hasil berlawanan, rerata EPA lebih rendah 4,9% dan DHA lebih tinggi 13,9% dengan rasio EPA/DHA = 0,35 sangat rendah. Dengan demikian rasio EPA/DHA ikan hiu lebih tinggi. termasuk asam lemak tak jenuh ∑MUFA dan PUFA dalam lipid hati lebih banyak daripada asam lemak jenuh SFA Tabel 3. konsentrat minyak hati hiu yang dihasilkan ternyata masih mengandung asam lemak jenuh, walaupun secara umum terjadi penurunan seperti yang diharapkan dari 28,66% total asam lemak jenuh menjadi sebesar 26,94%. Tetapi terbentuk 2 jenis asam lemak jenuh baru yaitu asam pentadekanoat C150 dan asam arakat C20 0, serta terjadi peningkatan asam margarat C170 yang cukup konsentrat asam lemak tak jenuh tunggal MUFA muncul 1 jenis asam lemak tak jenuh tunggal baru yaitu asam erukat C221 dimana awalnya crude minyak hanya mengandung 3 jenis asam lemak mufa yang disertai dengan penurunan konsentrasinya seperti yang diharapkan. Dari Gambar 2. terlihat kromatogram yang menunjukkan keseluruhan komposisi dari sampel yang diuji menggunakanGC-MS dengan detektor Agilent 5973 inert MSD, diketahui terdapat 17 puncak yang terdeteksi sebagai asam lemak. Sedangkan puncak lain adalah senyawa squalene, vitaminE, dan komponen selain asam lemak lainnya. Spektrum masa dari 17 puncak tersebut dibandingkan dengan standar Wiley versi adapun seperti terlihat pada Tabel 3di Tabel 3. dapat dilihat bahwa komposisi asam lemaknya meliputi asam lemak jenuh SFA, asam lemak tidak jenuh tunggal MUFA dan asam lemak tidak jenuh ganda/ jamak PUFA. Komposisi asam lemak jenuh / SFA crude minyak hati hiu yang utama didominasi oleh asam miristat C140, asam palmitat C160 dan asam stearat C180 sebesar 97% dari fraksi jenuhnya atau 28% dari total asam lemak. Hasil yang senada juga diperoleh Yigin et al. 2019 yaitu 94,13% dari fraksi jenuhnya dan 29,2% dari total asam asam lemak tak jenuh tunggal/ MUFA di\dominasi asam palmitoleat C161, asam oleat C181 dan asam 11 eikosanoat C201 sebesar 46,45% dari total asam lemak atau 100% dari fraksi tak jenuh tunggalnyanya. Berbeda dengan Yiqin et al. 2019 pada kelompok MUFA selain ketiga jenis asam lemak C161, C181 dan C20 juga ditemukan C221 namun konsentrasi totalnya lebih rendah yaitu 35,41% dari total asam lemak dan 94,49% dari total MUFAnya. Adanya perbedaan ini dimungkinkan karena ikan hiu yang digunakan mempunyai wilayah geogras/ habitat yang berbeda yaitu berasal dari Teluk Meksiko yang beriklim subtropis. Variasi kandungan lipid pada elasmobranchi Tabel 3. Prol asam lemak crude minyak hiu dan konsentrat omega-3 minyak Retensi Menit Asam Lemak Minyak Hiu kasar % Konsentrat Omega-3 Minyak Hiu %Asam Lemak Jenuh SFA2,470 Asam Miristat C140 1,67 3,833,040 Asam Pentadekanoat C150 00,394,000 Asam Palmitat C160 16,94 8,945,030 Asam Margarat C170 0,89 15,1586,770 Asam Stearat C180 9,16 0,5711,920 Asam Arakat C200 02,15Total 28,66 26,94Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal Mufa3,746 Asam Palmitoleat C161 6,58 8,946,360 Asam Oleat C181 34,8 22,0511,11 11,25 Asam 11 Eikosanoat C201 5,07 3,9716,20 16,28 Asam Erukat C221 02,32Total 46,45 37,28Asam Lemak Tidak Jenuh Jamak Pufa5,92 Asam Linolenat C183 3,09 2,1510,00 12,76 15,39 Asam 5,8,11,14,17 Eikosapentaenoat C20512,18 20,0415,16 Asam 4,7,10,13,16,19 Dokosaheksaenoat C2269,62 13,59Total 24,89 35,78123Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 Penurunan persentase asam lemak tak jenuh tunggal pada konsentrat omega-3 minyak hati hiu diduga disebabkan karena pada saat tahap pemisahan asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh dilakukan di tempat terbuka sehingga kemungkinan terjadi oksidasi mufa membentuk asam lemak jenuh/ pada asam lemak tak jenuh jamak PUFA mengalami kenaikan omega-3 yaitu EPA sebesar 20,04% dari semula 12,18% sedangkan DHA sebesar 13,59% dari 9,62% yang sangat signikan, sehingga terjadi kenaikanpufa dari 24,89% menjadi 35,78%. Peningkatan ini sejalan dengan penurunan konsentrasi asam lemak pada crude minyak hati hiu, hal ini seiring dengan yang diharapkan. Prol asam lemak SLO mengungkapkan adanya DHA 10 hingga 18% dan EPA 5 hingga 16% Venugopal et al.,2016. Walaupun peningkatan ini relatif lebih rendahjika dibandingkan hasil konsentrat omega-3 limbahpengalengan ikan lemuru 61,79% Estiasih, 2006. Haltersebut disebabkan karena kandungan asam lemakomega-3 pada minyak hati hiu memang rendah karenasebagian besar kandungan minyak hati hiu adalah yang dilansir FAO 1999 bahwa squalene merupakansenyawa hidrokarbon alifatik yang terdapat pada minyak hati hiu terutama pada family Squalidae, sedangkan lemurumemang sumber omega-3 potensial. Tetapi jika dibandingkankonsentrat omega-3 limbah pengalengan tuna 27,64% hasil penelitian Suriyani et al. 2014, maka konsentrat omega-3 minyak hati hiu masih jauh lebih tinggi sehingga layak untuk DAN SARANKesimpulan Pembuatan konsentrat omega-3 dengan sampel minyak hati hiu dengan perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5ºC merupakan perlakuan terbaik dengan omega-3 yaitu EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan asam lemak PUFA total sebesar 35,78%, sehingga layak untuk omega-3 minyak hati hiu sangat rawan terjadi oksidasi, karena mempunyai bilangan iod yang cukup tinggi artinya mempunyai ikatan rangkap cukup banyak. Sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan adanya inovasi yaitu dengan mengusahakan keberadaan oksigen ataupun cahaya serendah mungkin, selain itu dilakukan pemrosesan lebih lanjut misalnya dengan dikapsulkan atau dibuat mikroenkapsulasi agar komponen PUFA menjadi lebih stabil. DAFTAR PUSTAKAAisyah, S., Y. Yulianti. & Fasya. 2010. Penurunan angka peroksida dan asam lemak bebas FFA pada proses bleaching minyak goreng bekas oleh karbon aktif polong buah kelor Moringa oliefera. Lamk dengan aktivasi NaCl. Alchemy. 1 2 93-103. Budiadnyani, 2017. Pengaruh Jenis dan konsentrasi adsorben terhadap karakteristik sikokimia minyak ikan dari hasil samping industri pengalengan tuna madidihang Thunnus Albacares. Technology Science and Engineering Journal. 1 2 119-127. Chakraborty, K., P. Vijayagopal, Chakraborty & Vijayan. 2010. Preparation of eicosapentaenoic acid concentrates from sardine oil by Bacillus circulans lipase. Food Chemistry. 120 2008. Kandungan asam lemak tak jenuh minyak hati ikan cucut botol Centrophorus sp. yang diekstraksi dengan cara pemanasan. Jurnal Ilmiah 8 G., A. Rodríguez, E. Contreras, J. Ortiz-Viedma,M. Muñoz, M. Trigo, Aubourg & A. Espinosa. 2019. Concentration of EPA and DHA from rened salmon oil by optimizing the urea–fatty acid adduction reactionconditions using response surface methodology. Mole cules. 24 1642. doi olecu les 24091642Efendi, Anggo & W. Wijayani. 2020. Pengaruh suhu ekstraksi pada metode dry rendering terhadap kualitas minyak kasar hati ikan manyung Arius thalassinus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan. 2 1.Estiasih, T. 2006. Kristalisasi urea pada pembuatan konsentrat asam lemak w-3 Kajian pustaka. Jurnal Teknologi Pertanian. 7 1 I. & Suseno. 2014. Characterization of sh oil from mackerel Scomber japonicus canning by product. Asian Journal of Agriculture and Food Science. 2 3. García, M. Fernández & M. Castiñeira. 2014. Evaluation and establishment of the quality specications of the shark liver oil pool. Ars Pharm. 5 35 23-29. Gupta, P., K. Singhal, Jangra, V. Nautiyal & A. Pandey. liver oil A review. Asia Journal of Pharmaceutical Education and Research. 1 2 1-15. Ibrahim, B., P. Suptijah & G. Yogaswara. 2016. Karakterisasi minyak ikan dari hasil samping industri penepungan ikan lemuru Sardinella lemuru dengan metode pemurnian alkali. Dinamika Maritim. 5 1 D. 2021. Covid-19 vaccines exploring animal-free alternatives to shark squalene. Pharmaceutical Technology. -19-vaccines-animal-free-alternatives-shark-squalene/.Jumari, A., Rahmani & Riana. 2015. Fraksinasi kompleksasi urea pada minyak dedak padi dalampeningkatan konsentrasi asam lemak tak jenuh. Ekuilibrium. 14 1 17-22. Kapoor, R. & Patil. 2011. Importance and production of omega-3 fatty acids from natural sources. International Food Research Journal. 18 & Massa. 2019. Ray liver oils obtained by different methodologies Characterization and rening. Journal of Aquatic Food Product Technology. 28 5 555-569 DOI 10498850. & M. Nova. 2013. Leaching of oil from tuna sh liver by using solvent of methyl-ethyl ketone. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 9 4 & B. Yang. 2010. World Marine fish resources utilization situation and development trend. Chin Oil. 35 I., S. Sukrasno & S. Damayanti. 2020. Recycling of “minyak ala muncar” by three crystallization to cite this article Chamidah, A & A. Wicaksono. 2021. Pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 23 2 119-125. DOI & Wicaksono, 2021 Authorea. DOI B., P. Adlercreutz, F. Mulaa & B. Mattiasson. 2010. Enzymatic enrichment of omega-3 polyunsaturated fatty acids in nile perch Lates niloticus viscera oil. European Journal of Lipid Science and Technology. 112 M & R. Ovianti. 2013. Pengaruh suhu dan lamapenyimpanan terhadap stabilitas minyak ikan dan mikrokapsul minyak ikan. Jurnal Peternakan Indonesia. 15 1.Mustikawati, L. 1998. Mikroenkapsulasi konsentrat asam lemak omega-3 dari minyak limbah pengalengan lemuruSardinella lemuru dengan koaservasi kompleks. Jur. Teknologi Pangan dan Gizi. FTP. IPB. G., R. Pacheco, B. Vallejo, J. Ramirez & A. Bolaños. 2000. Lipid composition of the liver oil of shark species from the Caribbean and Gulf of California waters. Journalof Food Composition and Analysis. 13 D & A. Nag. 2011. Production of PUFA concentrates from poultry and sh processing waste. Journal of the American Oil Chemists’ Society. 88 D. 2014. Recent trends in production of polyunsaturated fatty acids PUFA Concentrates. Journal of Food Researchand Technology. 2 de-Paula, F. Iagher, Silva, Dias & Fogaça. 2020. Shark liver oil consumption decreases contractility in EDL muscle of trained rats. Fisioter. Mov., Curitiba, v. 33, e003311, 2020. ISSN0103-5150. DOI H., Panchal, V. Diwan & L. Brown. 2011. Omega-3 fatty acids and metabolic syndrome effects and emerging mechanisms of action. Progress in Lipid Research. 50 M., F. Rebah, Y. Gargouri & N. Miled. 2018. Lipid composition and antioxidant activity of liver oils from ray species living in Tunisian coasts. Arabian J. Chem. 11 233–239. doi S., B. Kartika & S. Suhardi. 2007. Analisis BahanMakanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta .Suriani, Lawalata & A. Komansilan. 2014. Urea crystallization on the concentrate making of omega-3 fatty acid from oil of tuna sh Thunnus sp. canning byproduct. International Journal of & A. Komansilan. 2019. Enrichment of omega-3 fatty acids, waste oil byproducts canning tuna Thunnus sp. with urea crystallization. Journal of Physics ConferenceSeries. 1317 012056 IOP Publishing doi P., S. Siriamornpun & P. Raviyan. of eicosapentaenoic acid EPA anddocosahexaenoic acid DHA of Asian catsh oil by urea complexation optimization of reaction conditions. Songklanakarin J. Sci. Technol. 38 2 A & T. Estiasih. 2012. Optimasi sintesis fosfolipid terstruktur tinggi epa oleh lipase Rhizomucor miehei antara konsentrat asam lemak omega-3 dari minyakhasil samping penepungan lemuru dan fosfolipid kedelaivarietas anjasmoro. Undjung D. 2005. Continous production of pure squalene by using column chromatography. Indo. J. Chem. 5 3 V., Kumaran, Chatterjee, S. Kumar, & Nair. 2016. Biochemical characterizationof liver oil of Echinorhinus brucus bramble shark and its cytotoxic evaluation on neuroblastoma cell lines SHSY-5Y. Scientica. & f. Shahidi. 1999. Concentration of omega-3 polyun-saturated fatty acids of seal bubbler oil by urea complexation Optimization of reactions conditions. Food Chemistry. 65 41-49. Wetherbee, & Nichols. 2000. Lipid composition ofthe liver oil of deep-sea sharks from the Chatam Rise,New Zealand. Comparative Biochemistry and Physiology Part B Biochemistry and Molecular Biology. 125 4 F. Çakır, K. Cabbar, B. Kızılkaya, Ormancı, A Öztekin & Y. Özüdoğru. 2019. The liver lipid fatty acid composition of two carti-laginous sh, the thornback ray Raja clavata and the common smooth-hound Mustelus mustelus. Aquatic Research. 2 3 143-153. C., M. Chen, Z. Mao & G. Zu. 2012. Concentration of DHA and EPA from marine sh oil by urea complexation. Advanced Materials Research. 581 to cite this article Chamidah, A & A. Wicaksono. 2021. Pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 23 2 119-125. DOI Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this minyak goreng bekas dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu despicing, netralisasi, dan bleaching menggunakan karbon aktif polong buah kelor. Pembuatan karbon aktif yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu dehidrasi, aktivasi kimia dengan perendaman dalam larutan NaCl 15 % dan 30 %, dan karbonisasi dalam reaktor fluida pada suhu 650 ºC, 700 ºC dan 750 °C selama 120 menit dalam medium gas N2. Minyak goreng bekas dan minyak goreng hasil tiap tahap proses pemurnian dianalisa angka peroksida dengan metode iodometri dan FFA dengan metode titrasi asam basa. Hasilnya menunjukkan bahwa penurunan angka peroksida terbesar terjadi pada proses bleaching % dengan suhu 650 ºC yaitu dari 6,80 meq/kg menjadi 0,25 meq/kg, sedangkan FFA mengalami penurunan terbesar pada proses netralisasi yaitu dari 0,35 % menjadi 0,16 %. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif polong buah kelor sangat efektif dalam menurunkan angka peroksida dan FFA pada minyak goreng bekas.
TABLOIDSINARTANICOM, Jakarta --- Pengolahan tanah utamanya bertujuan untuk mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah dan tekstur tanah) yang dihendaki oleh tanaman. Dahulu banyak lahan gembur, akibat penggunaan pupuk kimia dan bahan pestisida lain yang tidak terkendali, ditengarai
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan minyak hati ikan kod. Produknya kini sudah banyak di pasaran sehingga mudah ditemukan. Tak jarang, banyak ibu yang memberikannya pada sang anak karena dipercaya dapat mendukung petumbuhan dan perkembangannya. Sebenarnya, apa saja manfaat dan minyak hati ikan kod? Yuk, lihat penjelasannya berikut ini. Apa manfaat dari minyak hati ikan kod? Minyak hati ikan kod merupakan minyak yang diekstraksi dari hati ikan kod. Spesies ikan kod yang terkenal adalah ikan kod Atlantik dan ikan kod Pasifik. Selama ini, minyak ikan kod telah dipercaya dapat meningkatkan kesehatan anak karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Ya, minyak ini dapat menjadi sumber vitamin A, vitamin D, serta asam lemak omega-3, seperti asam eikosapentanoik EPA dan asam dokosaheksanoik DHA. Berikut ini merupakan manfaat minyak ikan kod. 1. Melindungi kesehatan mata anak Minyak ikan kod kaya akan sumber vitamin A. Dalam satu sendok makan minyak ini terkandung 4080 mikrogram vitamin A, di mana jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin A anak dalam segala usia. Selain dibutuhkan untuk pertumbuhan sel, vitamin A juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mata, jantung, paru-paru, dan ginjal. Vitamin A yang terkandung di dalamnya juga kaya akan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan mata, seperti glaukoma. Glaukoma merupakan penyakit mata yang bisa merusak saraf optik, sehingga bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan. Selain vitamin A, kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi dalam minyak ini juga dapat membantu menjaga aliran darah ke mata. Hal ini membuat penglihatan normal anak tetap sehat dari waktu ke waktu.
Hasildari proses penyulingan ini antara lain ialah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana seluruh hasil itu belum menjadi bahan siap pakai sebab belum melalui tahap-tahapan selanjutnya. 2. Proses Cracking. Tahap yang kedua ialah cracking. Cracking ialah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan guna menguraikan
Langkah pertama dlm pengolahan minyak hati ikan yaitu a. kukus hati dlm rangsang sampai minyaknya keluar B. minyak yg diperoleh mesti dimurnikan di laboratorium C .hati ikan dicuci & diiris kecil kecil D .pisahkan minyak dr air dgn alat sentrifugal/Corong pemisah Jawaban c. hati ikan dicuci & diiris kecil-kecil Penjelasan maaf jikalau salah supaya menolong Baca Juga Kata Kata Mutiara Cinta Romantis Terbaru
HarisW.S. 2004. Ulasan: Suplementasi minyak ikan: Bukti manfaat kesehatan. Jurnal Kedokteran, 71(3): 208-219 Hastarini E. 2012. Karakteristik minyak ikan dari limbah pengolahan filet ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) dan ikan patin jambal (Pangasius djambal). Jurnal Agritech. 32(4): 403-410.
Jakarta - Suplemen makanan yang paling sering dikonsumsi dan kaya asam lemak omega 3 adalah minyak ikan. Rutin konsumsi minyak ikan, mendatangkan banyak manfaat karena penting untuk kesehatan. Dengan konsumsi suplemen minyak ikan, Anda akan cukup memperoleh asam lemak omega dari tubuh memerlukan asam lemak omega 3 untuk berbagai fungsi, seperti aktivitas otot sampai dengan pertumbuhan sel. Asam lemak omega 3 diperoleh dari makanan, dan tidak bisa diproduksi di dalam tubuh. Minyak ikan merupakan sumber makanan asam lemak omega 3. Terkandung dua omega 3 dalam minyak ikan yang disebut dengan asam docosahexaenoic DHA dan asam eicosapentaenoic EPA.Ikan berlemak, seperti salmon, mackerel dan trout, serta kerang, seperti remis, tiram, dan kepiting merupakan sumber makanan DHA dan EPA. Omega 3 lain yang disebut dengan asam alfa-linolenat ALA, terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak sayur. Untuk suplemennya, minyak ikan tersedia dalam varian cair, kapsul, dan Minyak Ikan Omega 3Dilansir dari terdapat 12 manfaat minyak ikan bagi kesehatan, di antaranya yaitu1. Mendukung kesehatan jantungOrang yang banyak makan ikan ditunjukkan oleh studi, mempunyai tingkat penyakit jantung yang jauh lebih rendah. Minyak ikan untuk kesehatan jantung dapat bermanfaat dalam mengingkatkan kadar kolesterol HDL baik dan menurunkan kadar kolesterol LDL jahat, menurunkan trigliserida antara 15 sampai 30 persen, mengurangi tekanan darah, dan bisa mencegah berbagai faktor risiko penyakit jantung bisa dikurangi dengan konsumsi ikan atau minyak ikan. Tapi tidak terdapat bukti yang jelas menunjukkan mereka bisa mencegah serangan jantung atau Membantu mengobati kondisi kesehatan mental tertentuBeberapa penelitian menunjukkan fakta, orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu mempunyai kadar omega 3 darah yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan omega 3 bisa mencegah timbulnya atau memperbaiki gejala beberapa kondisi kesehatan mental, seperti mengurangi kemungkinan gangguan psikotik pada orang yang memiliki Mendukung kesehatan mataBukti menunjukkan risiko penyakit mata akan lebih besar terjadi pada orang yang tidak memperoleh omega 3 yang cukup. Tahun 2013, ada dua penelitian yang lebih besar meneliti efek gabungan omega 3 dan nutrisi lainnya pada degenerasi makula terkait usia AMD. Efek positif ditunjukkan oleh satu studi, sedangkan studi lainnya tidak menemukan efek. Oleh sebab itu, hasilnya tidaklah Mengurangi peradanganSecara signifikan, suplemen minyak ikan bisa mengurangi nyeri sendi, kekakuan, dan kebutuhan obat bagi penderita rheumatoid arthritis yang menyebabkan nyeri pada sendi. Pada penyakit radang usus IBD yang juga dipicu oleh peradangan, tidak terdapat bukti yang jelas menunjukkan minyak ikan dapat memperbaiki Mendukung kulit yang sehatKulit mengandung banyak asam lemak omega 3. Suplemen minyak ikan mungkin memiliki manfaat bagi sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis dan Mendukung kehamilanSelama masa kehamilan dan menyusui, penting untuk memperoleh omega 3 yang cukup. Suplemen minyak ikan yang dikonsumsi pada periode itu bisa meningkatkan perkembangan otak janin, meningkatkan perkembangan visual bayi, dan membantu mengurangi risiko 7. Mengurangi lemak hatiSupemen minyak ikan bisa meningkatkan fungsi hati dan peradangan yang bisa membantu mengurangi gejala penyakit hati berlemak nonalkohol NAFLD dan jumlah lemak pada Memperbaiki gejala depresiSudah ditunjukkan oleh beberapa penelitian, minyak yang kaya EPA membantu mengurangi gejala depresi lebih dari DHA. Juga sudah ditunjukkan oleh penelitian yang lebih tau, tampaknya orang dengan depresi berat mempunyai kadar omega 3 yang lebih rendah di dalam darahnya. Sejauh ini hasilnya tidak konsisten, sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih Meningkatkan perhatian dan hiperaktif pada anak-anakSuplemen minyak ikan bis meningkatkan persepsi hiperaktif, kurangnya perhatian, impulsif, dan agresi pada anak-anak. Bisa jadi hal ini memiliki manfaat untuk pembelajaran kehidupan awal. Namun dibutuhkan penelitian yang lebih Membantu mencegah gejala penurunan mentalSudah ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang lebih kecil, minyak ikan bisa meningkatkan daya ingat pada orang dewasa yang lebih tua dan sehat. Tapi penelitian tentang suplemen minyak ikan pada orang dewasa yang lebih tua belum menunjukkan bukti yang jelas, apakah bisa memperlambat penurunan fungsi Memperbaiki gejala asma dan risiko alergiAsupan ikan atau omega 3 dari ibu ditemukan dapat mengurangi risiko asma pada anak-anak sebesar 24 hingga 29 persen pada hampir 100 ribu orang dalam ulasan yang lebih tua. Pada ibu hamil, suplemen minyak ikan bisa mengurangi risiko alergi pada Meningkatkan kesehatan tulangOrang yang asupan omega 3 dan kadar darahnya lebih tinggi, bisa jadi mempunyai kepadatan mineral tulang BMD yang lebih baik. Para peneliti dalam satu penelitian menemukan suplemen omega 3 dapat meningkatkan BMD pada wanita tanpa gejala atau nyeri tulang, namun tampaknya tidak terjadi pada wanita dengan osteoporosis. Ditunjukkan oleh sejumlah penelitian kecil yang lebih tua, suplemen minyak ikan dapat mengurangi penanda kerusakan tulang yang bisa mencegah penyakit AMANDA SARIBaca Beda Tipis Omega 3 dan Omega 6, Plus Minus Kedua Omega iniSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Ya minyak ini dapat menjadi sumber vitamin A, vitamin D, serta asam lemak omega-3, seperti asam eikosapentanoik (EPA) dan asam dokosaheksanoik (DHA). Berikut ini merupakan manfaat minyak ikan kod. 1. Melindungi kesehatan mata anak. Minyak ikan kod kaya akan sumber vitamin A. Dalam satu sendok makan minyak ini terkandung 4080 mikrogram vitamin
. c7i76yrazf.pages.dev/334c7i76yrazf.pages.dev/202c7i76yrazf.pages.dev/849c7i76yrazf.pages.dev/302c7i76yrazf.pages.dev/628c7i76yrazf.pages.dev/781c7i76yrazf.pages.dev/788c7i76yrazf.pages.dev/503c7i76yrazf.pages.dev/135c7i76yrazf.pages.dev/21c7i76yrazf.pages.dev/662c7i76yrazf.pages.dev/67c7i76yrazf.pages.dev/229c7i76yrazf.pages.dev/939c7i76yrazf.pages.dev/286
langkah pertama dalam pengolahan minyak hati ikan yaitu